Mohon tunggu...
Nur Seta Bramadi
Nur Seta Bramadi Mohon Tunggu... Guru - Penulis Buku, Wiraswasta, Suka Musik Rock / Film Action / Game PC / Filateli / Meditasi, dan Hidup Simple.

Penulis buku: Filateli Sebagai Hobi dan Investasi (Balai Pustaka, 2001), Kursus Singkat Bahasa Inggris (BIP, 2011), Kursus Singkat Percakapan Bahasa Inggris (BIP, 2013), Kursus Singkat Bahasa Inggris Bisnis (BIP, 2016), dan Percakapan Inggris-Indonesia Bidang Keperawatan dan Rumah Sakit (BIP, 2021). Lahir dan tinggal di Jakarta. Facebook: Nurseta Bramadi.

Selanjutnya

Tutup

Film

Sejarah Singkat Film Action (Laga)

2 Agustus 2021   22:03 Diperbarui: 2 Agustus 2021   22:13 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Sebagian dari kita tentunya suka menonton film action (laga). Ya, selain ceritanya relatif sederhana, film jenis ini banyak dipenuhi adegan laga yang mendebarkan sehingga sangat menghibur dan cukup efektif menghilangkan stres akibat capek kerja atau belajar. Namun, sejak kapankah sebenarnya film dibuat orang?

Menurut berbagai sumber, tercatat film pertama diputar orang adalah 10 film pendek di Paris pada 28 Desember 1895. Film itu tentunya masih hitam-putih, berdurasi kurang dari 1 menit, tanpa rekaman suara, dan diambil hanya dengan memakai 1 kamera statis. Film mulai berdurasi 60 menit muncul pada tahun 1906. 

Film dengan suara musik pada tahun 1920-an dan film berwarna mulai tahun 1930-an (tapi jumlahnya belum banyak). Yang mungkin agak mengejutkan, ternyata film 3 dimensi sudah ada di tahun 1950-an. Film jenis ini tidak banyak diproduksi waktu itu karena berbiaya produksi sangat mahal. 

Khusus film action, yang menjadi topik utama tulisan ini, sudah ada sejak tahun 1930-an dengan tema gangster atau koboi. Ketika itu, ikon utama film action belum terlalu terlihat karena para aktor lebih dituntut untuk bisa memerankan apa saja, termasuk film drama, komedi, dan musikal. Tahun 1940-an, mulai booming film2 produksi Hollywood. 

Banyak aktor dan aktris Amerika yang melegenda di sepanjang dekade ini, seperti Humprey Bogart, Katherine Hepburn, Greta Garbo, dan terutama Clark Gable dengan filmnya Gone With The Wind yang banyak meraih Piala Oscar itu.  

Tahun 1950-an, bioskop mulai bersaing dengan teve. Muncul-lah teknologi cinemascope, yakni format film layar lebar yang memungkinkan orang untuk kembali minat nonton di bioskop. Pada dasawarsa ini pulalah, dari Asia muncul film-film yang juga diperhitungkan di tingkat dunia. Sutradara Jepang, Akira Kurosawa, sangat memikat sineas dunia.

Filmnya Seven Samurai (1954) banyak memengaruhi perfllman dunia, termasuk Hollywood. Tahun 1950-an, mungkin mulai dikenal adanya ikon film action Hollywood, yakni John Wayne yang sangat terkenal memerankan tokoh "jagoan", khususnya koboi. Beberapa filmnya: Red River (1948), Fort Apache (1948), Rio Grande (1950), The Alamo (1960), dan True Grit (1969). 

Tahun 1960-an, film action semakin bervariasi dengan hadirnya film perdana James Bond: Dr. No (1962) dan film trilogi dolar koboi yang dibintangi Clint Eastwood: A Fistfull Of Dollars (1964), For A Few Dollars More (1965), dan The Good-The Bad-And The Ugly (1966). Clint Eastwood pun makin bersinar dengan membintangi banyak film action berikutnya, seperti: Dirty Harry (1971), Magnum Force (1973), The Enforcer (1976), The Outlaw Josey Wales (1976), dan Escape From Alcatraz (1979) yang berdasarkan kisah nyata. Memasuki tahun 1980-an, Clint masih bersinar dengan beberapa film action lain: Firefox (1982), Sudden Impact (1983), Pale Rider (1985) di mana dia kembali jadi koboi, dan The Dead Pool (1987) sekuel terakhir Clint sebagai polisi Dirty Harry.

Tahun 1970-an, film bela diri mulai mewarnai perfilman Hollywood. Terutama dengan hadirnya Bruce Lee yang sayangnya hanya membintangi 5 film, sebelum akhirnya meninggal secara tragis di Hong Kong. Dasawarsa 70-an juga diwarnai film action bertema hiu berjudul Jaws, yang dibuat hingga 4 sekuel dan menginspirasi film-film teror hiu berikutnya. 

Akhir 70-an, film Star Wars menjadi titik awal penggunaan special effect yang lebih rumit dalam film action. Beberapa aktor ikon film action th 70-an (selain Clint Eastwood) adalah Steve McQueen, Charles Bronson, dan James Coburn. Charles Bronson namanya masih bersinar di tahun 80-an, terutama lewat film Death Wish yang dibuat hingga 5 sekuel itu. James Coburn masih sempat main dalam fim Eraser (1996) bersama Arnold Schwarzenegger. James wafat tahun 2002 akibat penyakit jantung.

Tahun 1980-an, penggunaan special effect dalam film action makin terasa. Namun, bukan berarti aktor film action kehilangan peran penting. Jackie Chan, seorang aktor bela diri asal Hong Kong, namanya semaki bersinar di dasawarsa ini. Dia berhasil keluar dari bayang-bayang Bruce Lee dengan meramu film action-komedi dengan adegan laga tanpa peran pengganti. 

Jet Li adalah juga aktor laga asal Tiongkok yang terkenal dengan fim trilogi Once Upon A Time In China (di Indonesia judulnya: Kung Fu Master) . Arnold Schwarzenegger, mantan atlet binaraga asal Austria, juga muncul sebagai aktor laga dengan beberapa film produksi Hollywood: Conan The Destroyer (1984), Terminator (1985), Commando (1986), dan Predator (1987). Dari Belgia, muncul aktor laga jago karate Jean Claude Van Damme dengan beberapa filmnya: Bloodsport (1988), Hard Target (1992), dan Time Cop (1994). Sylvester Stallone, aktor asli Amerika, juga tidak mau kalah dengan beberapa film action-nya: trilogi Rocky, trilogi Rambo, Cobra (1986), dan Cliffhanger (1992). Ia pun masih berperan sebagai Rambo untuk 2 sekuel berikutnya yang diproduksi tahun 2000-an. 

Aktor laga asal Amerika lain yang juga master karate : Chuck Norris, terkenal dengan film trilogi Missing In Action dan Invasion USA (1985). Dari Swedia, muncul aktor laga Dolph Lundgren yang juga jago karate. Ia mulai terkenal setelah main dalam film Rocky IV (1986) sebagai petinju Uni Soviet. Steven Seagal adalah aktor laga asal Amerika lainnya yang juga banyak bermain film action. 

Seagal adalah juga master ilmu bela diri aikido. Tahun 1980-an tampaknya memang mulai banyak bermunculan aktor laga dari berbagai negara. Umumnya, jika tidak jago bela diri mereka punya tubuh yang atletis atau berotot. Harrison Ford mungkin adalah pengecualian.

 ktor asal Amerika ini terkenal lewat film action-petualangan Indiana Jones. Ia pun dikenal juga bermain dalam film-film drama.

Bagaimana dengan tahun 1990-an dan 2000-an? Kita tahu, film-film action masih diproduksi dan bahkan dengan special effect yang semakin canggih. Beberapa aktor laga baru pun bermunculan. Sebut saja seperti Dwayne Johnson (mantan atlet gulat Amerika), Jason Statham, Mark Wahlberg, Vin Diesel (terkenal lewat film Fast and Furious), dan Donnie Yen dari Hong Kong yang terkenal dengan film Ip Man 1-2-3-4. Bahkan beberapa aktor laga Indonesia juga mulai dikenal dunia lho, siapa lagi kalau bukan Iko Uwois dan Joe Taslim yang mulai terkenal lewat  film The Raid. 

Itu saja sekilas tentang sejarah film, khususnya film action. Siapa aktor laga favorit Anda? Sengaja tulisan ini saya buat ringkas agar  Anda tidak jenuh membacanya. Semoga bermanfaat. Lebih dan kurangnya saya mohon maaf. OK... light... camera... action!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun