Mohon tunggu...
Nur Septiani
Nur Septiani Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

Halo, aku adalah seorang penulis lepas. Kesenanganku pada dunia tulis menulis membuatku senang untuk belajar menulis di mana saja. Aku aktif di instagram dengan nama @septianiamzar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Berdukalah! Lalu Bersukarialah!

10 September 2022   15:07 Diperbarui: 10 September 2022   15:16 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by unsplash.com

"Kalian semua harus tahu cara agar tidak malu saat berjualan di usia muda." Ahmad yang lihai membungkus keripik singkong mulai merunutkan cara-cara yang dimaksudnya.

"Menjual keripik tidak keren, Mad," tutur Lukas dan yang lain turut membenarkan.

"Itu menurut orang-orang."

"Selanjutnya cara membuat orang tuamu bahagia." Ahmad hendak melanjutkan penjelasannya, tetapi anak-anak tadi memilih pergi lebih cepat. Mereka merasa omongan Ahmad adalah omong kosong belaka.

"Dia saja belum hidup benar," kata Duta pada teman-temannya. Mereka semua terbahak.

"Jelaskan padaku saja Ahmad." Seorang gadis cantik berambut ikal yang dikenal sebagai Ayunda mendekati Ahmad.

"Bungkuskan 3 kilo, yah. Di rumah lagi banyak keluarga. Sambil bungkus, jelaskan padaku tentang cara membahagiakan orang tua kita."

"Aduh senyumnya." Ahmad membatin sambil menundukkan kepalanya. Ia kembali memaparkan langkah demi langkah yang dimaksudnya.

"Tapi kamu sendiri bahagia, Mad?" tanya Ayunda dengan hati-hati.

"Iya, dulu, sebelum kepergian Mama dan Bapak."

*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun