Bisa jadi partai akan setengah hati dalam memperjuangkan kemenangan Presiden dan Wakil Presiden yang diusung jika bukan murni dari kader partai tersebut. Lebih baik berkonsentrasi menambah kursi di DPR sebagai nilai lebih daya tawar di parlemen nantinya daripada memenangkan Pilpres. Dengan demikian, partai harus bisa memformulasikan tentang kombinasi perjuangan dalam pemilu serentak tersebut.
Sebelum bicara pada taktis pelaksanaan, partai terlebih dahulu harus disibukkan oleh verifikasi parpol sebagai sarat wajib menjadi peserta pemilu, meskipun pada akhirnya sedikit mendapat kemudahan paska putusan MK yang dalam turunan regulasi KPU menegasikan model sampling dan sensus pada verifikasi keanggotaan.Â
Kendati demikian, model verifikasi dengan mengumpulkan anggota pada satu tempat tertentu memaksa partai untuk mengeluarkan cost sebagai pengganti transport para anggotanya.
Sementara pada tahapan objek pemilu yakni pemilih, juga akan dihadapkan pada kebingungan yang tinggi.Â
Pemilih akan lebih cendrung menghafal calon calon Presiden dari pada calon legislatif. Pada pemilih dewasa atau cendrung mendekati lanjut usia akan kesulitan untuk menghafal daftar calon calon yang sudah dirangkai sebelum memasuki bilik suara. Kemungkinan besar hanya calon Presiden dan Wakil Presiden yang akan mudah diingat. Sebaliknya untuk pemilihan legislatif akan banyak dilakukan dengan model cap cip cup, terlebih sistem pemilihan legislatif menggunakan model proporsional terbuka. Dengan pola demikian, maka dapat dibayangkan legislatif yang akan dihasilkan nantinya adalah legislatif cap cip cup. juga.
Dengan melihat gambaran kompleksitas pemilu serentak, Wakil Presiden Jusuf Kalla sempat menyebut bahwa pemilu serentak 2019 merupakan pemilu paling rumit di dunia. Meski demikian, kita berharap KPU tetap tegak kokoh menyukseskannya. KPU tidak tumbang diterpa hantaman kritik politik serta tidak muntah dengan menumpuknya tugas yang diemban. Dengan melihat track record KPU yang bisa lepas dari lubang jarum verifikasi parpol, meski disertai hujan berbagai kritikan, sebagai bukti awal KPU dapat melewati rumitnya penyelenggaraan pemilu serentak ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H