Doktor Mengabdi merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan tim dosen bersama dengan mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan. Pelaksanaan kegiatan ini kurang lebih berlangsung selama satu bulan dan bertempat di daerah setingkat desa. Program Doktor Mengabdi Universitas Brawijaya hampir diikuti oleh seluruh fakultas yang tentunya diikuti oleh seluruh mahasiswa bagi fakultas yang berpartisipasi. Salah satunya adalah sekelompok mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (FTP UB).
Bertepatan pada hari Rabu, 20 Juli 2022, Desa Oro-Oro Ombo menyelenggarakan acara Selamatan Desa. Acara tersebut diadakan sebagai bentuk puji syukur yang selalu diadakan setiap tahunnya. Pada tahun ini Selamatan Desa Oro-Oro Ombo spesial dan meriah, pasalnya acara tersebut akhirnya berlangsung kembali selepas dua tahun pandemi Covid-19.
Selamatan Desa Oro-Oro Ombo dibuka dengan acara Jama'ah Hadrah Muslimah dilanjutkan acara Pengajian Riyadlul Jannah. Selama acara Selamatan Desa Oro-Oro Ombo, Tim Doktor Mengabdi bersama dengan mahasiswa kelompok KKN DM FTP UB melakukan kegiatan edukasi selama tiga hari dalam enam hari rangkaian acara. Kegiatan edukasi ini meliputi edukasi pengolahan susu menjadi ice cream, dan fresh butter, serta pembuatan biogas. Kegiatan edukasi dilakukan dengan membuka stand yang dihias agar menarik perhatian pengunjung.
Keesokan harinya, pada Kamis, 21 Juli 2022, kesenian Barongsai dan Kuda Lumping menghiasi acara mulai dari siang hingga malam. Sekitar pukul 16.00 WIB, kegiatan edukasi dimulai dengan mengajak pengunjung untuk datang ke stand. Kegiatan edukasi dilakukan, didampingi oleh dosen pembimbing lapangan, Ir. Aji Sutrisno, M.Sc., Ph.D, dengan mendemonstrasikan dan mengajak pengunjung (yang didominasi oleh anak-anak) untuk membuat ice cream bersama. Keseruan dari anak-anak bertambah ketika mereka dapat menambahkan essence/ pewarna serta perasa pada ice cream yang mereka buat. “Es krimnya enak kak” kata Alika kelas 6 SD. Tidak diragukan segi rasa es krim mendengar komentar yang diberikan mereka. Malamnya, program edukasi pengolahan susu ditutup dengan pembuatan fresh butter, di mana target utama edukasi ini ialah kalangan ibu-ibu.
Hari berikutnya, Jumat, 22 Juli 2022, ditampilkan Bantengan dilanjutkan dengan kesenian Pencak Silat. Kerumunan pengunjung yang datang menyaksikan acara tersebut selaras dengan kedatangan pengunjung ke stand bazar edukasi susu dan biogas. Pengunjung pada pembuatan es krim berbeda dari yang sebelumnya hanya anak hingga remaja, kali ini anak-anak ditemani para orang tua terutama ibu.
Selebaran kertas berisikan resep sebagai incaran utama ibu-ibu selama mengaduk campuran gula dengan kuning telur kemudian ditambahkan susu sapi pasteurisasi. Pemilihan susu sapi terbilang segar karena pengambil serta penggunaan pada hari yang sama. Edukasi pengolahan susu menjadi es krim diminati karena praktis, murah, serta alat dan bahan yang digunakan mudah didapatkan. Berbeda dengan edukasi pengolahan susu, pengunjung edukasi pembuatan biogas didominasi oleh bapak-bapak.
Pengunjung yang datang diberikan edukasi mengenai proses pembuatan biogas yang meliputi kelengkapan instalasi, prinsip, dan mekanisme pembuatan biogas. pengunjung merespons dengan memberikan pertanyaan, seperti keuntungan, biaya pembuatan, dan efisiensi biogas yang dihasilkan.
Acara selamatan desa pada hari terakhir, Sabtu, 23 Juli 2022, ditutup dengan Kesenian Sanduk dan Tari Topeng. Berbeda dengan hari-hari sebelumnya, kegiatan edukasi dihadiri oleh salah satu anggota tim dosen program Doktor Mengabdi, yaitu Feronika Heppy S., STP, MP. Dan beberapa dosen lainnya. Kehadiran dan keikutsertaan dosen-dosen menambah kemeriahan jalannya edukasi. Keberhasilan kegiatan edukasi tidak terlepas dari partisipasi dan antusiasme masyarakat Desa Oro-Oro Ombo.
Oleh karena itu, tim Doktor Mengabdi Univeristas Brawijaya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat dan segala pihak yang mendukung keberlangsungan dan jalannya acara. “Tempat ini dulu terkenal dengan penghasil susu terbesar tetapi seiring berjalannya waktu berubah lebih banyak tempat homestay yang memangkas tempat peternak susu. Dari permasalah itu bagaimana kita tetap mempertahankan nama tersebut serta tetap menguntungkan bagi masyarakat daerah sini. Nah, muncul ide pembuatan wisata edukasi pengelolahan susu untuk mengatasi kecemasan ini.” Tutur kata Ir. Aji Sutrisno, M.Sc., Ph.D selaku koordinator tim Doktor Mengabdi Univeristas Brawijaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H