*Dampak Buruk  naiknya harga BBM
" sudah jatuh tertimpa tangga". Begitulah kata pepatah lama. Begitulah yang rakyat kecil rasakan saat ini. Naiknya harga Bahan bakar minyak (BBM) begitu besar dampak buruknya bagi masyarakat kecil tidak hanya di pedesaaan bahkan di kota kota pun masyarakat merasakan hal yang sama.Â
Saya sempat membaca disebuah surat kabar di Aceh Barat bagaimana pengaruh atau dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Ini juga sangat berdampak buruk bagi pendapatan mereka sebagai tukang Sol sepatu di daerah PBU di kota Meulaboh.Â
Biasanya meraka bisa mendapatkan penghasilan Rp. 150.000 per hari sekarang Rp. 50.000 saja susah, ini terjadi karna mahalnya harga Bahan Bakar Minyak membuat pelanggan Sol sepatu yang rata rata dari desa enggan datang ke kota.
Selain berdampak buruk bagi pedagang Sol sepatu. Mahalnya harga Bahan Bakar Minyak juga begitu terasa berat di masyarakat terkhusunya orang orang tua yang anak anaknya masih bersekolah jauh di kota, setiap hari mereka harus memberi anak anak uang minyak dan juga jajan hariannya. Dulu jika kuliah atau bersekolah uang Rp. 30.000 ini cukup untuk minyak dan jajan nya namun sekarang untuk minyak motor saja kadang kadang tak cukup Rp. 20.000.
Bagi sebagian orang mungkin kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak berarti apa apa, namun  bagi sebagian orang yang tidak punya penghasilan tetap atau berpenghasilan pas pasan naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) benar benar sebuah pukulan yang mematikan bagi mereka.
Harapan terbesar saya semoga Indonesia lekas baik baik saja. Negeri yang katanya sudah lama merdeka ini seolah hanya dongeng penenang saja. Masih banyak rakyat kecil yang menderita, mereka menjerit atas kebijakan kebijakan yang sama sekali tidak menguntungkan bagi kita semua .Â
Kita sebagai rakyat biasa belum benar benar merasakan bagaimana yang dikatakan Negara merdeka.
Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak(BBM) semakin membuat masyarakat tersiksa kita benar benar seperti budak yang hanya memuaskan nafsu pemerintah belaka. Cepat pulih negeriku, Â cepat sembuh Indonesiaku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H