Mohon tunggu...
NUR SALAM
NUR SALAM Mohon Tunggu... Guru - Guru di SD Negeri 2 Mengangkang Kabupaten Banyumas

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwimingguan Modul 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional

8 Oktober 2022   19:34 Diperbarui: 8 Oktober 2022   19:45 9148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salam dan Bahagia

Semoga kita semua senantiasa diberikan kesehatan, keberkahan, kelancaran serta mendapatkan perlindungan dari Allah SWT.

Program pendidikan guru penggerak angkatan 5 sudah memasuki modul 2.3 tentang Coaching Untuk Supervisi Akademik, namun tugas-tugas pada modul sebelumnya juga belum tuntas sepenuhnya. Salah satu tugas yang harus diselesaikan sebelum menapaki modul selanjutnya adalah membuat refleksi dwimingguan terkait modul 2.2 tentang pembelajaran sosial dan emosional.

Melakukan refleksi merupakan salah satu upaya untuk mengetahui sejauh mana pemahaman dan penerapan terhadap materi yang telah dipelajari.

Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak,

Dalam pendidikan guru, jurnal refleksi dipandang sebagai salah satu elemen kunci pengembangan keprofesian karena dapat mendorong guru untuk mengaitkan teori dan praktik, serta menumbuhkan keterampilan dalam mengevaluasi sebuah topik secara kritis (Bain dkk, 1999). 

Menuliskan jurnal refleksi secara rutin akan memberikan ruang bagi seorang praktisi untuk mengambil jeda dan merenungi apakah praktik yang dijalankannya sudah sesuai, sehingga ia dapat memikirkan langkah berikutnya untuk meningkatkan praktik yang sudah berlangsung (Driscoll & Teh, 2001). 

Jurnal ini juga dapat menjadi sarana untuk menyadari emosi dan reaksi diri yang terjadi sepanjang pembelajaran (Denton, 2018), sehingga Anda dapat semakin mengenali diri sendiri.

Seperti apakah refleksi yang bermakna itu?

  • Kegiatan berefleksi dapat diibaratkan seperti bercermin di air. Pantulan baru dapat terlihat jelas jika permukaan air tenang dan jernih. Ketika kondisi hati masih berkecamuk, sebaiknya kita menunggu dan mengendapkan pengalaman agar dapat berefleksi dengan mendalam.
  • Refleksi perlu beranjak dari sekadar menuliskan kembali materi/pengetahuan yang sudah didapat. Lebih dari itu, materi tersebut perlu dikaitkan dengan proses yang terjadi dalam diri. Misalnya, apa yang membuat materi tersebut membekas di pikiran saya? Apa peristiwa dalam hidup saya yang berhubungan dengannya? Apa kaitan materi ini dengan diri saya sebagai seorang penggerak? Bagaimana saya akan menggunakan materi ini untuk murid saya?
  • Refleksi adalah momen untuk berdialog dengan diri sendiri dalam memaknai peristiwa. Karena itu, ceritakanlah pengalaman dan pemikiran yang ANDA sendiri alami. Bukan apa yang dialami, dipikirkan, atau dikatakan oleh orang lain.
  • Refleksi bermakna adalah refleksi yang jujur dan mendalam. Tidak hanya pengalaman dan pemikiran positif yang bisa ditulis. Kuncinya, sertakan emosi dalam menuliskan refleksi. Roda emosi Plutchik di bawah ini memberikan gambaran betapa kayanya perasaan yang manusia rasakan.

Pada kesempatan kali ini, calon guru penggerak akan merefleksikan dirinya terkait pembelajaran modul 2.2 dengan menggunakan model 4F (Facts, Feelings, Findings, Future). 4F merupakan model refleksi yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway. 4F dapat diterjemahkan menjadi 4P, dengan pertanyaan sebagai berikut (disesuaikan dengan yang sedang terjadi pada saat penulisan jurnal):

  • Facts (Peristiwa): Ceritakan pengalaman Anda mengikuti pembelajaran pada minggu ini atau pada saat menerapkan aksi nyata ke dalam kelas? Apa hal baik yang saya alami dalam proses tersebut? Ceritakan juga hambatan atau kesulitan Anda selama proses pembelajaran pada minggu ini? Apa yang saya lakukan dalam mengatasi kendala tersebut?
  • Feelings (Perasaan): Bagaimana perasaan Anda selama pembelajaran berlangsung? Apa yang saya rasakan ketika menerapkan aksi nyata ke dalam kelas? Ceritakan hal yang membuat Anda memiliki perasaan tersebut.
  • Findings (Pembelajaran): Pelajaran apa yang saya dapatkan dari proses ini? Apa hal baru yang saya ketahui mengenai diri saya setelah proses ini?
  • Future (Penerapan): Apa yang bisa saya lakukan dengan lebih baik jika saya melakukan hal serupa di masa depan? Apa aksi/tindakan yang akan saya lakukan setelah belajar dari peristiwa ini?

Tonton : Koneksi Antar Materi Modul 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional

Berikut ini refleksi saya terkait pembelajaran modul 2.2 tentang Pembelajaran Sosial dan Emosional

  • Facts (Peristiwa)

Kegiatan pembelajaran pada program guru penggerak menggunakan alur "MERDEKA" dimana calon guru penggerak akan melalui tahapan Mulai Diri yang mengukur pengetahuan awal CGP terkait materi yang akan dipelajari. Tahap demi tahap harus dilalui dengan urut agar semua materi dapat dipelajari dan dipahami secara maksimal. 

Kegiatan pembelajaran pada modul 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional PSE ini memasuki tahap akhir. Saya mengikuti kegiatan Elaborasi Pemahaman bersama instruktur dan sesama CGP lainnya. Saya juga membuat Koneksi Antar Materi dan rencana Aksi Nyata. Koneksi antar materi yang saya buat berupa infografik dan artikel yang menggambarkan pemahaman pada PSE dan kaitan antara PSE dan pembelajaran berdiferensiasi.

Pada rencana aksi nyata, saya telah membuat RPP yang terintegrasi dengan pembelajaran berdiferensiasi dan PSE. Dalam elaborasi pemahaman, saya memperoleh tambahan informasi dan contoh-contoh yang menguatkan pemahaman pada PSE. 

Ketika membuat koneksi antar materi, saya membaca kembali materi PSE, mencermati video, tugas ruang kolaborasi, dan RPP yang sudah dibuat, sehingga memperoleh gambaran utuh mengenai PSE dan kaitannya dengan pembelajaran berdiferensiasi.

Tugas-tugas yang belum terselesaikan, namun Pembelajaran Modul 2.3 Coaching dimulai dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang kasus yang ditemui di sekolah, harapan pada diri, pada siswa, serta kegiatan, materi, dan hasil yag diinginkan. Saya menjawab pertanyaan sesuai dengan pemahaman dan pengalaman saya ketika menghadapi siswa.

  • Feelings (Perasaan)

Penerapan Kompetensi Sosial dan Emosional dalam pembelajaran di kelas merupakan hal baru bagi saya, meskipun untuk saya pribadi, sesekali pernah melakukan teknik STOP untuk meningkatkan kesadaran penuh. Dalam merencanakan aksi nyata di kelas, awalnya saya merasa bingung akan menerapkan KSE yang mana.

Untuk menghadapi kebingungan tersebut, saya mengikuti elaborasi pemahaman, membaca beberapa contoh penerapan KSE di kelas, dan berdiskusi dengan rekan CGP. Hal-hal tersebut membuat saya merasa lebih siap, tidak bingung lagi untuk menerapkan KSE di kelas. 

Saya antusias ketika mengikuti alur pembelajaran di modul PSE, dan bersemangat untuk menerapkan KSE dalam pembelajaran di kelas. Modul 2.3 Coaching merupakan hal menarik bagi saya, dan saya akan mempelajarinya dengan baik, memanfaatkan berbagai media yang ada.

  • Findings (Pembelajaran)

Pembelajaran minggu ini membuat saya lebih memahami PSE. Pengalaman dari instruktur yang dibagikan kepada CGP membuat saya mendapat inspirasi tentang penerapan KSE di kelas. Saya mendapat inspirasi berupa contoh-contoh yang dapat saya modifikasi dan adaptasi untuk diterapkan. 

Saya juga mendapat pembelajaran berupa mencoba praktik teknik STOP bersama instruktur selama pembelajaran. Melalui proses pembelajaran ini, saya menyadari bahwa KSE sangat diperlukan oleh guru untuk melakukan berbagai kegiatan dan untuk mengoptimalkan potensi siswa.

  • Future (Penerapan)

Dengan mempelajari modul PSE, saya dapat mengenali perasaan, mengelola diri, memahami orang lain, membangun komunikasi, dan mengambil keputusan dengan lebih baik. Sehingga, saya akan mampu melaksanakan pembelajaran, kegiatan sekolah, kegiatan di masyarakat, dan di keluarga dengan lebih baik, responsive, dan bertanggung jawab. 

Saya juga bisa membelajarkan siswa 5 KSE melalui integrasi dalam pembelajaran, membelajarkan secara eksplisit, mengubah kebijakan sekolah, dan mempengaruhi pola pikir siswa. Melalui penerapan KSE, saya yakin siswa akan menjadi orang yang mampu menghadapi masalah, menemukan solusi atas masalahnya, dan menjadi orang yang berkarakter baik.

Demikian refleksi dwimingguan modul 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional, smeoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun