Orang-orang terus terpingkal-pingkal dan malah asyik melatahi Mpok Manik dengan potongan puisi bersejarah itu. Mpok Manik sendiri tersipu-sipu malu.
Moga-moga saja waktu itu mendiang Chairil Anwar tidak marah.
Jakarta, jelang Ramadhan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!