333 daun gugur
sehelai demi sehelai
meluruhkan setangkai demi setangkai
saat daundaun meranggas
sementara ulatulat mengganas
saat ulama wafat, bumi berguncang oleng kerna pakunya tercabut
tinggallah kita tersisa menyongsong takdir yang entah bagaimana
pandemi ini jelas isyarat keras semesta 'tuk kita berserah padaNya.
*puisi ini dipersembahkan untuk mengenang ratusan ulama Tanah Air yang berpulang setahun terakhir (333 di antaranya karena COVID-19)
Jagakarsa, 27 Januari 2021
Referensi: jateng.inews.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H