333 daun gugur
sehelai demi sehelai
meluruhkan setangkai demi setangkai
saat daundaun meranggas
sementara ulatulat mengganas
saat ulama wafat, bumi berguncang oleng kerna pakunya tercabut
tinggallah kita tersisa menyongsong takdir yang entah bagaimana
pandemi ini jelas isyarat keras semesta 'tuk kita berserah padaNya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!