Ibnu Khaldun, seorang ulama Muslim dan penulis buku Mukaddimah yang legendaris (konon termasuk buku yang direkomendasikan Mark Zuckerberg untuk dibaca), menyimpulkan definisi kebahagiaan menurut Islam adalah "tunduk dan patuh mengikuti garis-garis yang ditentukan Allah dan perikemanusiaan".
Bersyukur kunci bahagia
Bersyukur, yang salah satu manifestasinya adalah qona'ah, adalah kunci bahagia.
Qona'ah atau merasa cukup dengan apa yang ada, dengan apa yang dimiliki dan diperoleh, adalah manifestasi atau bentuk turunan dari rasa syukur kepada Tuhan.
Alhasil, dalam konteks itu, kekayaan bukan lagi banyaknya tumpukan harta yang dimiliki. Dan kemiskinan bukan lagi soal sedikitnya nominal rupiah atau dolar atau mata uang yang dipunyai.
Dengan menyitir hadis Nabi Muhammad SAW, Buya Hamka menuliskan bahwa "Orang yang paling kaya ialah yang paling sedikit keperluannya, dan orang yang paling miskin ialah yang paling banyak keperluannya."
Terkadang, terlebih di era materialistik seperti sekarang ini, ada kerancuan antara keperluan dan keinginan kita. Sejatinya yang kita perlukan lebih sedikit dibandingkan segala  keinginan kita. Dan kuncinya adalah pada seberapa besar rasa syukur yang kita punyai, dan seberapa istikomah atau konsisten kita bersikap qona'ah dalam hidup ini.
Berbagi bahagia
Berbagi bahagia atau kebahagiaan, sebagaimana disebutkan di atas, merupakan bagian dari implementasi rasa syukur dan juga bagian dari cara melipatgandakan kebahagiaan yang kita miliki.
Dan berikut ini sekadar cerita tahaddus bin ni'mah (pernyataan rasa syukur).
Semasa SD (Sekolah Dasar), saya sering kesulitan membayar uang sekolah atau SPP (Sumbangan Pembinaan Pendidikan) setiap bulannya dikarenakan kondisi ekonomi keluarga yang pas-pasan.