Mohon tunggu...
Nursalam AR
Nursalam AR Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah

Penerjemah dan konsultan bahasa. Pendiri Komunitas Penerjemah Hukum Indonesia (KOPHI) dan grup FB Terjemahan Hukum (Legal Translation). Penulis buku "Kamus High Quality Jomblo" dan kumpulan cerpen "Dongeng Kampung Kecil". Instagram: @bungsalamofficial. Blog: nursalam.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Tragis Puteri Aktivis

15 Desember 2020   15:34 Diperbarui: 15 Desember 2020   15:46 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi puteri cilik/Foto: pixabay.com

Eh, tadi sore Mang Dimin juga bilang aku cantik!

Aku berjinjit melihat layar laptop yang terletak di atas meja kerja Mama. Mama sedang serius sekali. Kueeja judul besar di layar itu: PERGERAKAN PEREMPUAN DAN ISU PELECEHAN SEKSUAL.

Apa sih maksudnya?

Rasanya berat otak kecilku mencernanya.

Mendadak aku merasa mengantuk sekali. Aku naik ke pangkuan Mama. Kubenamkan tubuhku di dadanya. Bertahun-tahun kunikmati kehangatan seorang Mama.

Tapi aku tak pernah tahu di mana Papa. Papa sedang ke luar negeri, ujar Mama selalu. Tapi kok tidak pulang-pulang ya?

Jam Junghun besar di kamar Mama berdentang sepuluh kali.

Aku merasa lelah sekali. Di antara kedua selangkanganku masih terasa nyeri mendera. Tadi sore Mang Dimin mengajakku bermain permainan yang aneh di kamarnya. Katanya belajar dari Youtube.

Itu yang ingin kutanyakan pada Mama. Namun Mama terus saja mengetik. Hanya sunyi kemudian yang kudengar.

Jakarta, 15 Desember 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun