Mohon tunggu...
Nursalam AR
Nursalam AR Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah

Penerjemah dan konsultan bahasa. Pendiri Komunitas Penerjemah Hukum Indonesia (KOPHI) dan grup FB Terjemahan Hukum (Legal Translation). Penulis buku "Kamus High Quality Jomblo" dan kumpulan cerpen "Dongeng Kampung Kecil". Instagram: @bungsalamofficial. Blog: nursalam.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Episode Banjir Jakarta (Lagi)

2 November 2020   02:57 Diperbarui: 9 November 2020   15:48 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banjir adalah sebuah bencana. Luapan air bah yang merendam rumah dan harta benda warga diyakini berdampak secara mental pada sebagian warga. Itulah kenapa para pakar psikologi berpendapat para korban banjir memerlukan layanan terapi mental dan psikologis.

Alhasil, berbagai pihak yang berduyun-duyun turun ke lapangan seperti parpol, LSM atau yayasan sosial juga menyertakan para psikolog dalam program bakti sosial untuk para korban banjir.

"Namanya siapa, Bapak?" tanya sang psikolog muda dan cantik kepada seorang korban banjir yang tampak tertekan. Wajah tuanya tampak semakin tua.

"Mahmud bin Marzuki."

"Pak Mahmud, apa yang Bapak rasakan sekarang?"

Pak Mahmud terdiam. Ia bingung. "Ape ye? Nggak, nggak berasa ape-ape."

"Yakin?"

"Fifty-fifty."

Sang psikolog kaget. Wah, ketularan kuis lawas nih orang! 

Tapi ia tetap tabah. Sambil menatap Pak Mahmud yang juga memandanginya, sang psikolog terdiam sambil berpikir keras. Maklum, ia baru lulus kuliah psikologi. Ini adalah proyek terapinya yang pertama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun