Mohon tunggu...
Nursalam AR
Nursalam AR Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah

Penerjemah dan konsultan bahasa. Pendiri Komunitas Penerjemah Hukum Indonesia (KOPHI) dan grup FB Terjemahan Hukum (Legal Translation). Penulis buku "Kamus High Quality Jomblo" dan kumpulan cerpen "Dongeng Kampung Kecil". Instagram: @bungsalamofficial. Blog: nursalam.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Episode Banjir Jakarta (Lagi)

2 November 2020   02:57 Diperbarui: 9 November 2020   15:48 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pak Toto menatap tajam kertas itu. Mulutnya menganga. Istrinya juga tampak tegang.

Ya, Tuhan, betapa stressnya mereka! Sang psikolog membatin.

"Saya tidak bisa baca, Bu," ujar pak Toto. "Pusing saya!"

Sang psikolog mengangguk-angguk. Ia coba berempati. Memang ketegangan dan tekanan mental dapat menghilangkan sebagian kecerdasan orang, pikirnya menganalisis.

"Santai saja, Pak," senyum sang psikolog menenangkan. "Saya paham tekanan mental Bapak sangat besar. Tapi saya yakin jika Bapak dapat lebih rileks, Bapak pasti bisa membaca tulisan ini."

"Masa sih, Bu?" Kali ini sang istri pasiennya yang bertanya.

"Betul, Bu. Asal Bapak Toto lebih rileks pasti Bapak bisa. Ibu tenang saja."

"Tenang bagaimana, Bu? Wong suami saya ini memang tidak bisa baca dari kecil. Alias buta huruf. Disuruh ikut kejar Paket A mabur terus!" sungut istrinya.

Oh, my God, it happened again! Wajah sang psikolog memerah.

"Tapi, kalo Ibu bisa, tolong ajarin suami saya membaca ya, Bu. Caranya gimana tadi? Rileks ya?" tanya istri Pak Toto penasaran.

Sang psikolog muda menggaruk-garuk kepala tak gatal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun