Mohon tunggu...
Nursalam AR
Nursalam AR Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah

Penerjemah dan konsultan bahasa. Pendiri Komunitas Penerjemah Hukum Indonesia (KOPHI) dan grup FB Terjemahan Hukum (Legal Translation). Penulis buku "Kamus High Quality Jomblo" dan kumpulan cerpen "Dongeng Kampung Kecil". Instagram: @bungsalamofficial. Blog: nursalam.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Episode Banjir Jakarta

27 Oktober 2020   23:01 Diperbarui: 9 November 2020   15:47 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ide bagus tuh. Nanti kita sebelahan ya. Biar tetanggaan."

Samir tersenyum,"Iya dong. Kita kan teman akrab waktu SMP. Nanti kalo tetanggaan kan jadi gampang pinjem-pinjeman barang. Ya, nggak?"

Wajah Tanto berubah masam. "Pinjem barang? Nanti elo masih kayak waktu SMP lagi!"

"Maksudnya?"

"Iya, barang-barang gue nggak ada yang balik kalo elo yang pinjem!"

"Itu dulu. Nanti nggak deh. Sumpah!"

"Bo'ong!" hardik Tanto. Kumisnya bergerak-gerak kesal. "Kalo entar gue tetanggaan sama elo trus punya mobil, gimana? Elo pasti pinjem kan? Trus enggak bakal balikin!"

"Lha, To, gue pasti balikin lha mobil elo. Gak percayaan banget sih lu!"

"Ah, tukang bo'ong. Pasti mobil gue bakal elo jual. Siakek lu!"

Samir geram. Ia berdiri sambil menuding dada Tanto,"Heh! Gue nggak takut ye ama kumis elo. Enak aje nuduh gue jual mobil elo! Dasar cebong sompret!"

"Elo yang sompret, Kampret!" Tanto mendorong dada Samir. Samir membalas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun