Mohon tunggu...
Nursalam AR
Nursalam AR Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah

Penerjemah dan konsultan bahasa. Pendiri Komunitas Penerjemah Hukum Indonesia (KOPHI) dan grup FB Terjemahan Hukum (Legal Translation). Penulis buku "Kamus High Quality Jomblo" dan kumpulan cerpen "Dongeng Kampung Kecil". Instagram: @bungsalamofficial. Blog: nursalam.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Episode Banjir Jakarta

27 Oktober 2020   23:01 Diperbarui: 9 November 2020   15:47 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Banjir Jakarta/Foto: bedaberita.com

"Nggak enak?"

"Iya, sama tetangga. Entar dibilang nggak solider. Sekarang kan trennya ngungsi. Ya, ikut ngungsilah!"

Tanto bengong. Meski sudah dua puluh tahun berlalu, temannya ternyata tidak berubah.

"Nah, elo sendiri nggak niat pindah rumah?" Samir balik bertanya. "Kan nggak enak kebanjiran melulu."

"Pengen sih," ujar Tanto. "Tapi kemana ya? Di Jakarta kan susah cari rumah kontrakan murah, bebas banjir."

"Di daerah Lenteng Agung aja. Itu kan dataran tinggi. Perbatasan dengan Depok. Gue juga niat pindah ke situ," usul Samir seraya menenggak air mineral dari botol kecil.

"Kapan pindahnya?"

"Nggak tau. Kan baru niat!"

Tanto keki. Skor 2-0 untuk Samir.

"Gue juga mau pindah. Capek kebanjiran terus. Harga kontrakan naik terus pula!" Tanto meremas bungkus nasinya yang tandas. Pandangannya menerawang ke langit yang mendung menggantung.

"Nah, gitu dong. Pindah ke Lenteng Agung aja bareng gue!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun