Tampaknya tidak perlu bermacam-macam obat untuk membuat seorang lelaki hidup lebih sehat dan bersemangat.
Konon dengan dicintai oleh perempuan, seorang lelaki bisa menjadi lebih sehat serta panjang umur. Itulah obat kuatnya!
Walau citra perempuan kerap identik dengan kesan lembut, bahkan terkadang terlihat rapuh dan lemah, namun siapa sangka, diam-diam mereka punya pengaruh yang cukup kuat untuk mengubah hidup seorang lelaki.Â
Dari hasil penelitian sosiologi di The University of Chicago, menurut arsip detik.com (2006), ditemukan fakta bahwa ternyata perempuan mempunyai efek meningkatkan kualitas hidup dan memperpanjang usia lelaki yang dicintainya.
Penelitian tersebut menyatakan bahwa kehadiran seorang perempuan dalam kehidupan seorang lelaki sangat berpengaruh untuk meningkatkan kualitas kesehatan lelaki tersebut. Efek ini tak hanya berlaku untuk hubungan suami istri tapi juga hubungan kakak-adik.
Secara spesifik, penelitian tersebut menyimpulkan bahwa seorang suami yang istrinya memilih sebagai ibu rumah tangga secara total, maka kualitas kesehatannya akan meningkat sampai dua puluh lima persen (25%).Â
Sementara jika sang istri sedang tidak berada di rumah untuk waktu yang lama, atau mereka menjalani LDR (long distance relationship), sang lelaki bisa mengalami penurunan kualitas hidup secara signifikan.
Salah satu penjelasan cukup logis dari penelitian ini adalah, sejak dahulu, perempuan dikondisikan untuk merawat dan memperhatikan dirinya sendiri. Sedangkan lelaki walau berusaha untuk menunjukkan dirinya kuat di hadapan orang banyak, ketika sampai di rumah, bisa saja ia berubah menjadi anak kecil yang manja.
Tidak sedikit lelaki yang tidak bisa hidup tanpa adanya bantuan perempuan.Â
Misalnya saja, untuk hal-hal kecil, minum obat atau pergi ke dokter, kerap kali lelaki harus diingatkan oleh perempuan. Intinya, dalam kehidupan sehari-hari di dalam rumah, perempuan sering berperan untuk membantu lelaki mengurangi stress dan meningkatkan tingkat kesehatannya.
Dari penelitian lain juga terbukti bahwa lelaki yang telah menikah memiliki kesempatan hidup yang lebih panjang dan merasa hidupnya lebih bahagia. Menurut penelitian tersebut, cinta dan perhatian yang terus menerus dari perempuan bisa membuat lelaki lebih kuat dan merasa lebih "hidup".
Rasanya, meski belum ada hasil penelitian sebaliknya bagi perempuan, dicintai (termasuk disertai aktivitas ciuman atau seksual di dalamnya) juga merupakan obat yang manjur bagi perempuan. Setidaknya atas nama asas kesetaraan gender. Karena sebagai insan yang butuh cinta dan dicintai, kebutuhan perempuan juga sama. Fakta tersebut dikupas tuntas dalam buku The Art of Kissing karya William Cane (1994).
Rupanya tepat perkataan Lao Tzu, seorang filsuf legendaris Tiongkok, beberapa ribu tahun silam,"Dicintai secara mendalam akan memberikan kekuatan, dan mencintai secara mendalam akan memberikan keberanian."Â
Jakarta, 12 Oktober 2020
Baca Juga:Â
https://www.kompasiana.com/nursalam-ar/5f817690d541df50696f3b72/curhat-itu-obat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H