Mohon tunggu...
Nursalam AR
Nursalam AR Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah

Penerjemah dan konsultan bahasa. Pendiri Komunitas Penerjemah Hukum Indonesia (KOPHI) dan grup FB Terjemahan Hukum (Legal Translation). Penulis buku "Kamus High Quality Jomblo" dan kumpulan cerpen "Dongeng Kampung Kecil". Instagram: @bungsalamofficial. Blog: nursalam.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Apa Warna September yang Kau Mau, Kawan?

28 September 2020   18:13 Diperbarui: 28 September 2020   18:15 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sekarang September. Apa warna yang kau mau?" tanya tembok jalan pada bocah kecil yang berdiri menatapnya.

Sang bocah tersenyum. Ia mengguyur tembok dengan cat merah. Merah darah. 

Datang bocah lain, tubuhnya besar. Diusirnya bocah kecil, digebuk kuat-kuat. Sang bocah malang menangis, pergi merawat dendam di dada.

Tembok terkekeh. "Apa warna September yang kau mau, Kawan?"

Si bocah bengal tertawa pongah. "Putih!"

Dilaburnya tembok dengan warna putih seutuhnya, menghapus merah. Si bocah bersorak riang.

Tapi bahagianya belum tuntas. Bocah kecil kembali datang, kali ini garang menyerang. Mereka baku pukul di jalanan.

Sementara itu si tembok menikmati tubuhnya dilukisi taman bunga aneka warna, melebur merah darah dan putih pucat. Sang pelukis, bocah perempuan manis, berjoget senang.

Ia tak peduli kakak-kakaknya baku hantam. Ia hanya peduli masa depan.

Jakarta, 28 September 2020

Baca Juga: pisau patah dua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun