Mohon tunggu...
Nursalam AR
Nursalam AR Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah

Penerjemah dan konsultan bahasa. Pendiri Komunitas Penerjemah Hukum Indonesia (KOPHI) dan grup FB Terjemahan Hukum (Legal Translation). Penulis buku "Kamus High Quality Jomblo" dan kumpulan cerpen "Dongeng Kampung Kecil". Instagram: @bungsalamofficial. Blog: nursalam.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Denny Siregar Risak Cucu SBY, Taktik Mubazir atau Pengalihan Isu?

6 Mei 2020   15:56 Diperbarui: 7 Juli 2020   21:28 775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Denny Siregar versus Keluarga AHY/Sumber: grid.id

Jika itu blunder akibat "kegemasan" Denny melihat postingan tugas sekolah Aira yang menyinggung lockdown atau karantina wilayah, suatu opsi yang tidak disetujui Presiden Jokowi yang lebih memilih PSBB, jelas itu tindakan fatal dan bebal, yang menambah daftar blunder Denny yang sebelum-sebelumnya.

Tapi ada juga kemungkinan, sebagai suatu kesatuan organik barisan pendukung penguasa, langkah Denny itu adalah bentuk kepatuhan atas komando dari "Kakak Pembina" yang berpengalaman tempur di dunia nyata dengan aneka strategi militernya yang sulit dibaca kalangan awam.

Buktinya, saat publik menilai Jokowi terlambat memberlakukan larangan mudik yang baru diberlakukan pada 24 April 2020, Luhut Binsar Panjaitan, salah satu menteri kabinet yang juga penasihat Jokowi serta senior Prabowo Soebianto di Komando Pasukan Khusus (Kopassus), justru mengatakan itu sebagai suatu "strategi militer".

Lagipula, kata orang, tidak ada yang kebetulan. Everything happens for a reason, segala sesuatu pasti ada sebabnya atau ada alasannya.

Tidak ada kebetulan, misalnya, Denny yang sedang suntuk karena harus berdiam saja di rumah selama masa pandemi kemudian iseng menyindir AHY lewat tugas sekolah puterinya. Juga tidak ada kebetulan bahwa yang "diusili" Denny adalah seorang bocah SD, yang mungkin seusia anaknya, yang kebetulan adalah cucu SBY.

Lantas, jika bukan suatu taktik mubazir, apakah itu bentuk pengalihan isu?

Tidak mustahil menyeruak pertanyaan di atas di kalangan publik, mengingat sedemikian banyaknya isu strategis politis saat ini yang harus dikelola pihak penguasa dengan telaten agar tidak menimbulkan gejolak.

Sebut saja, misalnya, isu kenaikan tarif listrik yang konon diberlakukan diam-diam oleh PLN sehingga menimbulkan keresahan masyarakat; isu relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dilontarkan Mahfud MD yang disambut penolakan kalangan dokter dan mayoritas publik, dan, terutama, isu transparansi data korban COVID-19 yang sebenarnya, yang sampai menyeret aktivis dan peneliti Ravio Patra berurusan dengan kepolisian akibat kritik kerasnya tentang hal tersebut. Belum lagi banyak isu strategis lainnya.

Dugaan dan pertanyaan itu wajar saja terlontar. Toh, dalam keseharian, publik sudah merasakan sendiri betapa metode pengalihan isu amat lihai dimainkan kalangan politisi dan pihak penguasa selama ini. Alah bisa, karena biasa.

Tinggal waktu yang kelak akan membuktikan.


Jakarta, 6 Mei 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun