Mohon tunggu...
Nursalam AR
Nursalam AR Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah

Penerjemah dan konsultan bahasa. Pendiri Komunitas Penerjemah Hukum Indonesia (KOPHI) dan grup FB Terjemahan Hukum (Legal Translation). Penulis buku "Kamus High Quality Jomblo" dan kumpulan cerpen "Dongeng Kampung Kecil". Instagram: @bungsalamofficial. Blog: nursalam.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Tumben I Gede Banget

13 April 2020   19:30 Diperbarui: 13 April 2020   19:32 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kover buku "9 dari 10 Kata Bahasa Indonesia adalah Asing" karya Alif Danya Munsyi alias Remy Sylado/Sumber: Dokumentasi Pribadi - Nursalam AR

Tampaknya hal itu dikarenakan populasi orang Bali saat itu yang merupakan salah satu kelompok terbesar di Kota Batavia (nama kota Jakarta di masa lampau) berdasarkan sensus penduduk yang dilakukan oleh Gubernur VOC Jan Pieterszoon Coen sebagai penguasa Kota Batavia.

Jumlah populasi yang besar tersebut antara lain terdiri dari rakyat biasa dan para bangsawan kerajaan di Pulau Bali yang ditawan penjajah Belanda dan dijadikan budak di Batavia. Itu juga tercermin pada nama Kampung Bali yang terdapat di beberapa tempat di Jakarta, seperti di kawasan Tanah Abang (Jakarta Pusat) dan di Jatinegara (Jakarta Timur).

Selain sufiks verbal "-in", pengaruh bahasa Bali pada bahasa Betawi dan juga bahasa Indonesia antara lain tampak pada kata tumben, ciplak (mengunyah makanan sampai mengeluarkan bunyi), recet (bicara ribut, cerewet), bacin (bau busuk tahi), dan topeng (kedok, penutup muka).

Alhasil, jikalau Ayu yang Bali menikah dengan Udin yang Betawi, keduanya sebenarnya sudah punya banyak kesamaan.

Sayang sampai sekarang saya tidak pernah tahu apakah kedua teman sekolah saya tersebut resmi berjodoh atau tidak.

Jakarta, 13 Maret 2020

Baca Juga: Apa Itu Vandal?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun