Mohon tunggu...
Nursalam AR
Nursalam AR Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah

Penerjemah dan konsultan bahasa. Pendiri Komunitas Penerjemah Hukum Indonesia (KOPHI) dan grup FB Terjemahan Hukum (Legal Translation). Penulis buku "Kamus High Quality Jomblo" dan kumpulan cerpen "Dongeng Kampung Kecil". Instagram: @bungsalamofficial. Blog: nursalam.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jokowi, laksana Ayam Kehilangan Induk?

26 Maret 2020   18:22 Diperbarui: 26 Maret 2020   18:42 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Jokowi sungkem pada Hj. Sudjiatmi Notomihardjo/Sumber: tabloidbintang.com

Sebagai warga bangsa Indonesia, terlepas dari perbedaan pandangan politik yang ada, saya pribadi tidak menginginkan Jokowi dalam posisinya saat ini mengalami masa kesedihan, kegalauan atau kegelisahan yang mendalam dan berkepanjangan laksana "ayam kehilangan induknya" di tengah kondisi permasalahan multi-dimensi yang mendera bangsa Indonesia sekian tahun terakhir.

Bagaimana pun kualitas kepemimpinan Jokowi selama enam tahun terakhir ini, sebagai bangsa, kita masih memerlukannya sebagai pemimpin tertinggi dalam struktur pemerintahan negara ini guna menghadapi perang akbar terhadap pandemi COVID-19, belum lagi menyebut defisit perekonomian negara, belitan korupsi, narkoba dll.

Negeri ini butuh kepemimpinan yang serius, tegas, dan terfokus demi kemenangan melawan virus laknat yang telah menginfeksi ribuan anak bangsa serta menewaskan puluhan jiwa ini. Tiada waktu berduka yang berkepanjangan, dan tidak layak saling berselisih dan menelikung di saat bangsa ini perlu saling bekerja bersama guna meredam dampak dahsyat akibat serangan virus Korona.

Namun memang banyak kalangan yang meramalkan kekuasaan Jokowi akan berakhir dengan su'ul khotimah (akhir yang buruk) sebagaimana Soeharto yang tumbang selepas kematian Bu Tien. Jokowi yang diramalkan akan laksana ayam kehilangan induk akibat kesedihan mendalam selepas wafatnya sang ibunda tercinta akan tidak fokus memerintah dan kemudian turun sebelum periode jabatan keduanya berakhir.

Tentang hal ini, segalanya terpulang pada Tuhan yang Mahakuasa. Dan waktu yang kelak akan membuktikan.

Wallahu a'lam bisshawwab.

 

Jakarta, 26 Maret 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun