Sebagai warga bangsa Indonesia, terlepas dari perbedaan pandangan politik yang ada, saya pribadi tidak menginginkan Jokowi dalam posisinya saat ini mengalami masa kesedihan, kegalauan atau kegelisahan yang mendalam dan berkepanjangan laksana "ayam kehilangan induknya" di tengah kondisi permasalahan multi-dimensi yang mendera bangsa Indonesia sekian tahun terakhir.
Bagaimana pun kualitas kepemimpinan Jokowi selama enam tahun terakhir ini, sebagai bangsa, kita masih memerlukannya sebagai pemimpin tertinggi dalam struktur pemerintahan negara ini guna menghadapi perang akbar terhadap pandemi COVID-19, belum lagi menyebut defisit perekonomian negara, belitan korupsi, narkoba dll.
Negeri ini butuh kepemimpinan yang serius, tegas, dan terfokus demi kemenangan melawan virus laknat yang telah menginfeksi ribuan anak bangsa serta menewaskan puluhan jiwa ini. Tiada waktu berduka yang berkepanjangan, dan tidak layak saling berselisih dan menelikung di saat bangsa ini perlu saling bekerja bersama guna meredam dampak dahsyat akibat serangan virus Korona.
Namun memang banyak kalangan yang meramalkan kekuasaan Jokowi akan berakhir dengan su'ul khotimah (akhir yang buruk) sebagaimana Soeharto yang tumbang selepas kematian Bu Tien. Jokowi yang diramalkan akan laksana ayam kehilangan induk akibat kesedihan mendalam selepas wafatnya sang ibunda tercinta akan tidak fokus memerintah dan kemudian turun sebelum periode jabatan keduanya berakhir.
Tentang hal ini, segalanya terpulang pada Tuhan yang Mahakuasa. Dan waktu yang kelak akan membuktikan.
Wallahu a'lam bisshawwab.
Â
Jakarta, 26 Maret 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H