Mohon tunggu...
Nursalam AR
Nursalam AR Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah

Penerjemah dan konsultan bahasa. Pendiri Komunitas Penerjemah Hukum Indonesia (KOPHI) dan grup FB Terjemahan Hukum (Legal Translation). Penulis buku "Kamus High Quality Jomblo" dan kumpulan cerpen "Dongeng Kampung Kecil". Instagram: @bungsalamofficial. Blog: nursalam.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Janji Banjir

27 Februari 2020   00:01 Diperbarui: 7 Maret 2020   18:20 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Banjir depan Istana Merdeka (2015)/Sumber: liputan6.com

Seorang lelaki sederhana tercenung menatap genangan air di depan istananya.

Meluap. Kecokelatan warnanya.

Membayang di genangan itu citra dirinya sekian tahun silam.

Ia berdiri gagah di panggung. Janjinya lantang saat itu: "Banjir akan teratasi jika saya jadi presiden!"

Si lelaki sederhana mendesah berat. Ia kini presiden, dan banjir pun menghampiri, menagih janji.

Janji yang ternyata tak sesederhana angannya.

Tatapannya kini melayang jauh ke seberang, ke bekas kantornya dahulu.

Sudah ada lelaki tangguh di sana, gumamnya. Ia kawan lamaku. Biar ia bantu tuntaskan janjiku.

Ia lantas bergegas pergi. Urusannya lebih banyak daripada sekadar perkara janji.

Jakarta, 26 Februari 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun