Mohon tunggu...
Muhamad Nursajali
Muhamad Nursajali Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Photographer

Photographer

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Vitalnya Dokumentasi terhadap Tokoh Nasional

28 Januari 2020   15:51 Diperbarui: 28 Januari 2020   16:23 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
AHY memantau Terumbu Karang yang di tanamkan oleh Team nya.

Mendengar kata Tokoh Nasional, terbayang sosok super sibuk, selalu jadi pusat perhatian, bisa ketemu siapapun, semua pintu terbuka tanpa hambatan dan selalu jadi bahan pemberitaan media massa serta percakapan di media sosial hingga ke arisan, ronda dan pengajian.

Tapi dibalik penampilan yang kelihatan glamor, menjaga titel Tokoh Nasional itu sesungguhnya tidak mudah. Berbagai aspek harus dijaga, agar tidak mudah tenggelam.

Diluar strategi politiknya, ada satu aspek yang mungkin terlihat sepele namun punya peran yang vital: Dokumentasi.

Lantas, seberapa besar kah peran Dokumentasi itu sendiri?

Kita tarik garis kebelakang, Bung Karno yang kita kenal sebagai salah satu Founding Father nya Indonesia pernah berucap "Jas Merah".

Jangan sesekali Melupakan Sejarah. Dokumentasi adalah Sejarah.

Pelaku Dokumentasi adalah saksi sejarah dengan mengabadikan setiap momen berharga, yang seringkali tidak terulang lagi.

Rekaman sejarah inilah yang kelak menjadi bahan pembelajaran dan berbicara bagaimana Tokoh Nasional tersebut bekerja untuk kepentingan Bangsa ini.

Berbicara era saat ini, salah satu Tokoh Nasional yang mudah kita ingat adalah AHY. Sosok ini seringkali diasosiasikan dengan kaum millennial dan diyakini banyak pihak sebagai aset bangsa. Lantas apa hubungan nya AHY dengan Dokumentasi?

Pernahkah kalian lihat foto AHY di kerumunan masyarakat yang sangat antusias?

Atau pernahkah kalian lihat di sosial media, AHY yang begitu dekat diantara komunitas Nelayan?

Itu adalah bagian sejarah yang terdokumentasikan, yang suatu saat nanti menjadi bagian cerita perjuangannya. Ini sekaligus sebagai inspirasi untuk kaum millennial untuk lebih banyak berkarya bagi Bangsa.

Mengapa AHY menjadi patokan dokumentasi Tokoh Nasional dibanding Tokoh lainnya?

AHY di Perbatasan Papua
AHY di Perbatasan Papua

AHY punya camera-look. Body gesture-nya juga bagus. Selain itu, minat publik, terutama kaum hawa, selalu tinggi terhadap foto-foto maupun videonya dari berbagai angle. Selain itu, sebagai mantan perwira yang selalu memelihara kesehatan dan kebugaran, AHY punya fisik yang kuat. 

Dalam kurun waktu kurang dari tiga tahun, praktis AHY sudah menginjakkan kaki di hampir 200 kabupaten/ kota di 34 provinsi dari Aceh sampai Papua. Di setiap tempat, dia selalu menyempatkan diri untuk ketemu masyarakat, mengunjungi destinasi wisata setempat serta mencoba kuliner lokal.

Dengan berbagai dinamika di lapangan, Fotografer AHY dituntut untuk siap mental dan fisiknya dalam mengabadikan setiap momen yang sering muncul secara spontan.

Contohnya saat AHY berada di Papua Barat untuk snorkeling menanam terumbu karang. Fotografer tentu saja harus siap, termasuk di laut. Fotografer dituntut berfikir cepat cara berenang sembari mendokumentasikan.

AHY melakukan Snorkeling di Papua
AHY melakukan Snorkeling di Papua

AHY memantau Terumbu Karang yang di tanamkan oleh Team nya.
AHY memantau Terumbu Karang yang di tanamkan oleh Team nya.

Gambaran situasi diatas adalah AHY sebagai figur Tokoh Nasional yang pas dalam kajian Fotografi Dokumentasi.

Lalu apa saja yang diperlukan kita sebagai Fotografer Dokumentasi Tokoh Nasional?

Kamera yang siap pakai tentu saja penting. Momen krusial bisa terlewatkan jika ada gangguan teknis sedikit saja, seperti shutter macet atau ada noda debu pada lensa. Berikutnya, kita fokus bagaimana gambar itu indah sekaligus berbicara. Berbicara di sini maksudnya, foto tersebut harus dengan sendirinya bisa bercerita pada orang-orang yang melihatnya, tanpa terlalu banyak keterangan.

Dalam membuat gambar yang indah dan berbicara, ada dua aspek yang paling penting, karena tidak bisa diedit lagi, yaitu angle dan momen. 

Dokumentasi peristiwa yang sangat penting, bisa berantakan, jika terlambat mengambil momen dan atau salah ambil angle. Gambar tersebut akan kurang sedap dipandang dan nilai historisnya hilang.

Pelajari dan pahami betul object kita, itu adalah kunci nya.

Saya kasih gambaran nya semisal, kita foto object dengan postur badan yang kurang tinggi namun kita foto dengan angle yang tinggi.

Object itu akan terlihat pendek diantara yg lain, yang mungkin membuat object merasa tidak nyaman setelah melihat hasilnya.

Karena itu kita harus memahami betul karakter object yang akan kita abadikan.

Komunikasi adalah keharusan!

Jangan sungkan untuk bertanya ke object kita yang sebagai Tokoh Nasional, angle apa yang dia suka dan apa yang tidak disukai.

Ini akan berdampak ke hasilnya nanti sesuai selera dan keinginan nya.

Selalu peka dan jangan lengah!

Moment langka tidak bisa diulang.

Seringkali kita lihat gambar Tokoh Nasional yang humanis, contoh nya Alm. Ibu Ani Yudhoyono yang memeluk anak kecil sembari menangis karena korban bencana Alam. Peristiwa ini terjadi tiba-tiba dan tidak mungkin diulang.

Kepekaan sang Fotografer menjadi kunci.

Hasilnya bisa menjadi sejarah yang luar biasa atau foto biasa yang tidak berarti hanya karena terlambat atau salah posisi. 

Jangan pernah berjarak dengan object kita dan pahami kondisi lapangan!

Kita tidak tau apa yang akan terjadi nanti, dan kondisi lapangan yang terang maupun gelap. Kita harus mempunyai jiwa yang selalu antisipasi dalam segala hal.

balik lagi moment itu tidak bisa diulang.

Jangan pernah berpuas diri!

Haus akan ilmu adalah keharusan. Berpuas diri akan memaku kita di situ saja tanpa ada perkembangan diri.

Explore dan explore, esok harus lebih baik dari kemarin.

Dan yang terakhir, persiapkan fisik dan alat yang kita bawa!

Waktu yang super sibuk seringkali kita mengindahkan kondisi fisik, yang berujung dengan sakit yang akan pada akhirnya kurang maksimalnya kita dalam mengabadikan sejarah.

Persiapkan diri semaksimal mungkin untuk menghadapi kondisi lapangan, serta persiapkan alat yang akan kita bawa untuk menunjang pekerjaan kita.

Itu adalah beberapa kunci sebagai Fotografer Dokumentasi Tokoh Nasional, perlu di ingat hasil gambar itu yang akan menjadi kunci sejarah dan akan dikenang selamanya. 

Kunci ini berlaku untuk semua bidang Fotografi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun