Labbaikallahhumma labbaik, labbaika laa syarika laka labbaik. Innal hamda, laka wal mulku, laa syariika laka.
Kalimat talbiyah, menjadi seuntaian doa yang dilafalkan mampu membuat hati terenyuh dan membuat yang mengucapkan menitikkan air mata bagi dia yang sudah sangat rindu dan ingin bisa melaksanakan ibadah haji atau ibadah umrah.
Hal ini sebagaimana yang dirasakan oleh Bapak. Mustopo Nasijo Sukarti, Petani asal Gresik yang sudah lama memimpikan bisa terbang ke tanah suci, dan menapakkan kaki di kota kelahiran Nabi Muhammad Saw, Makkah.
Pak Mustopo merupakan salah satu dari jamaah umrah lainnya yang memiliki profesi sebagai seorang petani. Ia menuturkan pengalamannya selama menabung untuk bisa membiayai ibadah umrahnya.
"Butuh waktu hampir 5 tahun untuk saya bisa umrah. Ngumpulin duit 17.5 juta itu bisa saya kumpulkan, dari perolehan hasil panen yang selalu saya sisihkan. Masa panen setahun 2 kali. Setiap panen saya selalu tekadkan untuk nabung satu sampai dua juta. Jadi, dalam setahun saya bisa nabung lima juta."
Mungkin banyak dari kita yang akan bertanya, motivasi apa yang bisa menggerakkan hati Pak Mustopo untuk bisa bertekad kuat menabung dengan jumlah biaya yang mungkin terlihat cukup besar hingga puluhan juta dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan. Beradasarkan penuturannya, motivasi yang mampu menggerakkan hatinya adalah oranglain yang juga punya semangat umrah dan haji tinggi.
"Banyak saya lihat dari tv maupun dengar cerita-cerita dari orang ada tukang becak dan masyarakat ekonomi ke bawah lainnya yang bisa pergi haji ataupun umrah. Sehingga, saya pun berpikir kalau mereka saja bisa. Maka saya juga harus bisa," ungkapnnya.
Tambahnya lagi, Pak Mustopo bercerita memilih ibadah umrah ini karena ia tidak bisa menunggu lama bila harus mendaftarkan ibadah haji. "Sekarang kan kalau daftar haji mesti nunggu 19 tahun. Usia saya sekarang udah 62 tahun. Kalau harus nunggu 19 tahun, saya baru bisa berangkat di usia 81 tahun. Kalau itu juga umur saya masih ada. Kalau tidak ada?"
PT Centig telah mendapatkan izin dari Kementerian Agama Republik Indonesia, Dirjen Haji dan Umrah Nomor: D/362 yang telah dikeluarkan pada tahun 2003 dan telah diperbaharui kembali pada tahun 2017 dengan nomor 505. PT Centig Tour Wisata memiliki visi Menjadi penyelenggara Haji dan Umrah terbaik di Indonesia, dengan biaya yang sangat terjangkau. Sehingga banyak umat Islam bisa melaksanakan ibadah haji dan umrah.
Visi ini sejalan dengan paket biaya umrah yang ada, Umrah + Colombo City Tour atua disebut dengan program Umrah "Qibta" yang bekerjasama dengan Qiblat Wisata dan diteruskan dengan Cendana Toiga Tour & Travel. Melalui program ini, masyarakat bisa melaksanakan ibadah umrah dengan biaya Rp 17.350.000 sebagaimana yang diambil oleh Pak Mustopo.
Melalui paket ini, Pak Mustopo selama menjalankan ibadah umrah akan mendapatkan beberapa fasilitas, seperti: hotel Elaf Bakka di Makkah 4 malam dengan fasilitas makan boards Indonesia. Hotel Group Dar Al Eiman di Madinah selama 3 hari, dengan fasilitas makanan Indonesia. Tour Makkah-Madinah dengan destinasi perjalanan situs bersejarah. Tour di Jeddah. Pelayanan Ibadah Umrah oleh Muthawwif dan Muthawwifah di Madinah. Serta transportasi dari Bandara Jeddah dengan Bus Abu Faisal.
Untuk akomodasi pesawat, jamaah dibekali pesawat menggunakan Sri Lanka Airlines kelas Ekonomi. Kelas ekonomi ini bisa diganti dengan arrangement khusus yang akan di upgrade ke kelas Bisnis.
Menurut Komisaris Utama H. Datuk Agung Sidayu, MBA menjelaskan, paket harga ibadah umrah sebesar 17.5 juta sebenarnya tidak bisa dibilang murah atau mahal. Semuanya sudah disesuaikan dengan fasilitas yang akan diberikan.
Hanya saja, bisa dikatakan murah karena kami tidak sebagai perusahan jasa tour & travel perjalanan haji dan umrah tidak mengambil biaya keuntungan besar. Biasanya, maksimal kami mengambil keuntungan Cuma 800 ribu rupiah saja. Hal ini kami sesuaikan sesuai visi kami.
Semoga dari kisah Pak Mustopo bisa menjadi pemantik semangat api membara dalam jiwa kita semua sebagai umat muslim untuk turut gigih menabung ibadah haji dan umrah. Kisah ini pun seoah menjadi pukulan pengingat saya mengenai tabungan haji yang belum kembali saya isi.
Yuk, Sobat Kompasiana, mari sama-sama kita meningkatkan semangat menabung haji dan umrah. Selagi masih usia muda, rezeki ada, mari sama-sama memanfaat diri untuk menabung haji atau umrah mulai sekarang. Semoga kita semua bisa menjalankan ibadah haji dan atau ibadah umrah. Aamin ya Rabbal alamin.