Mohon tunggu...
NUR SAID RAHMATULLAH
NUR SAID RAHMATULLAH Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

KPI | WRITER| ISLAM

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sayangku, Jangan Sakit.

1 Maret 2013   08:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:30 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Suaramu yang indah, selalu membuatku tersenyum.

Tubuhmu yang hangat, membuatku betah didekatmu.

Terkadang, kau menggigit dan menjilatku.

Terkadang pula, kau mencium pipiku dan menjilatnya.

Ohhh...

Sungguh geli rasanya ketika lidahmu menjulur kepipiku.

Ketika kau ceria, kau bermain riang dengan ku.

Kau masuk ke kamarku, dan kau tidur bersamaku.

Kaupun tidur diatas dadaku, tanpa sehelai benang pakaian.

Kau duduk dipangkuanku dengan khidmat.

Bersamaku. Hangat...

Ohhh... Nikmat.

Kau memang sempurna untuk ku miliki.

Namun sekarang! kau sekarat.

Untuk bernafas pun kau susah.

Butuh bantuan mulut untuk bisa bernafas.

Sehingga, untuk  makan kau tak bisa.

Karena kau menggunakan mulutmu untuk bernafas.

Ohhh... Sayang.

Sungguh aku tak tega melihatmu seperti ini.

Aku rindu suara merdumu, bukan suara batukmu.

Aku rindu ciumanmu, bukan semprotan liurmu.

Aku rindu tubuh hangatmu, bukan kesendirianku.

Sayang..

Aku takut akan kehilanganmu.

sudah satu hari kau tak bisa makan.

Ohhh... Sayang.

kaulah jiwaku.

kaulah ragaku.

BULE, kucing kampung ku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun