Mohon tunggu...
zainalna nursai kangean
zainalna nursai kangean Mohon Tunggu... -

aku bukanlah seorang penulis yang profesional. namun dengan pura pura merayap, mungkin tulisanku juga bisa beredar diberanda.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Masihkah Aku Berguna

12 November 2016   09:53 Diperbarui: 12 November 2016   09:59 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masihkah aku berguna

(lebih baik kita berjalan meski harus terjatuh, dari pada diam terus membusuk)

Kembali istirahat, mataharipun sudah terbenam di ujung barat dan angin-angin malam telah tiba menenangkan hatiku. Semua manusia sudah kembali kerumahnya masing-masing, aku pula begitu pulang kekosku untuk mengistirahatkan diri yang letih oleh panas bercampur dingin dikota ini (malang indonesia) yang berjajaran banyak dari sejenis kita yang berkuasa. Anginpun sudah berlalu dan suara kenalpot brongpun sudah tidak lagi mengganggu, satu persatu sudah menghilang. Pintu kontrakanku (gang gajayana) sudah dikunci dari tadi, kamar-kamarpun sudah tertutup dan terkunci. Tinggallah aku yang terlambat dan tak kebagian tidur malam yag begitu menyenyakkan oleh beben masalah dari keluargaku yang begitu disiksa oleh cobaan allah.

Tak lama setelah aku menyetel ulang alarm hpku yang sudah jadul tanpa arti bagi anak muda sekarang ini, untuk bangun pagi-pagi sekali sudah berbunyi “ting tang ting tung” sekian kencang, akupun merasa terganggu olehnya. Tanpa sadar bahwa itu aku yang mengaturnya  sekitar 10 detik alarm itu berbunyi akupun langsung mengambil hpku dan langsung mematikannya  dan kembali tidur dengan pulas bersama mimpi yang melayang-layang. Seketika aku terbangun kembali ternyata matahari sudah bersinar hingga menembus dinding kaca yang ada dikamar kosku saat itu aku langsung terkejut dan kembali menghidupkan hpku kembali yang tadinya kumatikan dan ternyata sudah jam 7 dan aku langsung berkata “agstagfirullah hal adzim” ya allah aku sudah lalai hari ini. Aku berputus asa waktu itu karena kuliahku jam setengah 7 dan aku memilih tidur lagi karena sudah terlanjur lalai untuk kepuasanku, namun perasaaan resah dan gelisah berbisik padaku.

            Wahai sang pendusta yang tak kenal bosan....

            Kapankah engkau akan melangkah..??

            Bulan sudah meredup dan matahari sudah bersinar

            Namun engkau masih terlena oleh dunia..

            Pagi yang teramat indah kau sia-siakan sedemikian mudah..

            Baunya yang menenangkan jiwa kau abaikan

            Oh sang pendusta...........

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun