Dibuat Oleh : Nurul Farchani Awwaliyah
Prodi        : Akuntansi, Universitas Pancasakti Tegal
Kelas        : 2C
Teknologi Informasi merupakan sebuah sumber atau media yang diciptakan manusia untuk mempermudah proses bekerja atau belajaranya manusia. Menurut McKeown dikutip Suyanto, "teknologi informasi adalah seluruh bentuk teknologi yang dipakai untuk menciptakan, menyimpan, mengubah dan menggunakan informasi dalam segala bentuknya". Dalam hal ini kita yang terlahir di era dimana Teknologi informasi sedang berkembang yaitu era digital, pastinya wajib mengerti serta belajar mengenai teknologi informasi tersebut.
Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan perubahan teknologi dari zaman ke zaman yang sudah semakin canggih, dengan adanya teknologi informasi berguna untuk memudahkan kita dalam mendapatkan informasi serta memudahkan kita untuk berkomunikasi antara satu dengan yang lain.Â
Contoh dari adanya teknologi informasi seperti andanya beberapa situs/platfrom pembelajaran serta pencarian seperti Google, adanya aplikasi yang dapat menunjang informasi serta pekerjaan kita seperti Tik-tok, beberapa aplikasi media untuk menggantikan uang cash yakni Dana atau QRIS dll.
Akan tetapi dengan adanya segala kemudahan dalam kita melakukan, mencari serta menyebarkan informasi membuat kita lupa menganai batas, ketentuan , serta menyaring informasi yang pantas untuk disebarkan.Â
Hal ini dapat memicu manusia untuk terlalu bergantung kepada beberapa platfrom informasi, yang mana menyebabkan beberapa individu menjadi pribadi yang malas bersosialisasi atau malas melakukan kegiatan, kecanduan terhadap beberapa platfrom dan yang paling parah menimbulkan niat untuk melakukan kejahatan dengan adanya Teknologi Informasi tersebut.
Mengapa bisa terjadi hal seperti itu? Hal ini dikarenakan, perkembangan Teknologi Informasi tidak hanya menghadirkan segala kemudahan bagi manusia, tetapi memiliki dampak pada munculnya gangguan kesehatan mental. Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Elizabeth Kristi Poerwandari mengatakan dimana era industry 4.0 yang ditandai dengan Teknlogi informasi yang berkembang turut mempengaruhi psikologi manusia, lalu berpengaruh ke kehidupan pribadi dan sosial masyarakat.Â
"Permasalahan Kesehatan mental itu terkait denagan bagaimana manusia bereksistensi dengan alam tekniologi" kata Kristi saat dikukuhkan sebagai Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, secara daring di Universitas Indoensia, Sabtu (16/10/2021)
Banyak sekali faktor mengenai persoalan Kesehatan mental yang muncul karena pengaruh Teknologi Infomasi, seperti stress, depresi dan kecemasan, Bahkan ada beberapan individu yang terobsesi menjadi sempurna di beberapa platfrom media sosial.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) "264 juta orang di seluruh dunia menderita depresi, data ini terdiri dari Remaja berusia antara 13 -- 18 tahun dengan peningkatan prevalensi depresi di kalangan remaja/ pemuda sebesar 52% dari tahun 2005-2017". Para peneliti juga menggaris bawahi keberadaan media sosial dalam kehidupan masyarakat saat ini terdapat 3,8 miliar orang di dunia adalah pengguna katif setidaknya satu situs jejaring sosial atau platfrom.
Mengapa hal ini dapat terjadi? Hal ini dapat dipicu dikarenkan individua atau seorang manusia mengalami pembadingan sosial, Perbandingan sosial yang dimaksudkan ialah perbedaan sosial yang mencangkup gaya hidup, status sosial dan pekerjaan bagi manusia yang memiliki beberapa masalah Kesehatan mental hal ini dikarenakan:
1. Terlalu berlebihan dalam mengamplikasikan adanya platfrom Teknologi Informasi memilki kencenderungan untuk selalu mengikuti setiap trend yang ada, Dimana pada hal ini sering menampilkan gambaran hidup yang tidak realistis dan dapat memicu perasaan kecemburuan sosial
2.Terlalu mudah terpengaruh dengan informasi masuk atau tidak meringkas segala informasi yang didapatkan. Dalam hal ini dapat menyebabkan rasa taakut yang berlebihan dan gampang tertipu,
3.Tidak bisa membedakan terkait kebutuhan yang di perlukan (primer) dengan kebutuhan pelengkap (sekunder), hal ini yang menyebabkan manusia memiliki rasa obsesi yang berlebihan.
Salah satu gejala yang berkaitan dengan ganguan Kesehatan mental yang sering ditemui adalah perasaan akan ketinggalan informasi atau Fears of Mission Out (FOMO). Gejala ini biasanya banyak ditemui pada kalangan pengguna intrenet aktif, khususnya para anak muda. Meskipun istikah FOMO biasa digunakan hanya untuk menjelaskan sikap seseorang, namun gejala ini dapat berujung pada kondisi yang lebih parah, Contohnya adanya perasaan cemas apabila tidak bersinggungan atau menyentuh beberapa platfrom di handpone atau adanya perasaan takut tertinggal informasi hingga memengaruhi keseimbangan mental.
Oleh karena itu disarankan bagi setiap individu untuk mengotrol bagaimana penyerapan informasi dalam kehidupan sehari -- hari:
- Membatasi pengguanaan media sosial, dapat dilakukan dengan menetapkan waktu tertentu untuk menggunakan media sosial dan hindari penggunaan media sosial secara berlebihan
- Memilih konten dengan bijak dan cermat, dapat dilakukan dengan Filter feed media sosial dan semua platfrom digital hanya untuk menampilkan konten positif dan mendukung kesehatan mental, bila perlu unfollow akun yang menyebabkan kecemasan
- Jaga kualitas tidur dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan gadget sebelum tidur dan ciptakan rutinitas tidur yang sehat guna menghindari paparan layar yang dappat menggangu pola tidur dan mempengaruhi Kesehatan mental secara keseluruhan
- Edukasi diri tentang kesehatan mental, hal ini dapat dilakukan dengan cara mempelajari lebih lanjut tentang kesehatan mental dan bagaimana faktor Teknologi Informasi dapat mempengaruhi guna mengambil tindakan pencegahan
Dari hal- hal yang terjadi di atas dapat dikatakan bahwa dampak Teknologi Informasi itu sangat besar terhadap Kesehatan Mental setiap manusia. Maka dari itu sebagai manusia yang bijak sebaiknya dapat memahami dan bisa memanfaatkan dengan baik Perkembangan Teknologi Informasi agar yang diambil sisi positifnya sajah.
Referensi
    Â
     Kornelia Johana, Artikel: Kesehatan Mental di Era Digital; Tantangan dan Solusi Untuk Generasi Z dan Alpha, Kornelia Johana Dacosta Universitas  dian Nusantara; Diakses 21 Juni 2024
     Website, Natoinal Institutes of Health (NIH) (.gov) Does Social Media Use Increase Depressive Symptoms? A Reverse Causation Perspective : Diakses 23 Maret 2021
     Virginia Putri Sarungallo, Zonakalteng.co.id Opini pengaru kehidupan Mahasiswa dengan Adanya Perkembangan Teknologi di Era Digital, : Diakses 9 Oktober 2022
     Sekar gandhawangi, Kompas id, Penggunaan Teknologi Memengaruhi Kesehatan Mental, sekar gandhawangi : Diakses 17 Oktober 2021
Tentang Penulis
Nurul Farchani Awwaliyah
Lahir di Tegal pada 12 Juli 2005,
       Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Penulis merupakan seorang mahasiswa Universitas Pancasakti Tegal dengan program study Akuntansi.
      Sejak menduduki bangku SD kelas IV penulis tinggal bersama neneknya dikarenakan kedua orang tua yang bekerja di luar kota. Dikarenkan keadaan tersebutlah yang mana membuat penulis menjadi anak yang aktif serta mandiri.
      Selain kuliah penulis juga aktif dan memiliki kesibukan dengan organisasi di beberapa kegiatan kampus, seperti HIMASI ( Himpunan Mahasiswa Akuntansi ) yang ditempatkan pada Departemen Akademik dan Minibank ditempatkan sebagai anggota.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H