Pengambilan gambar dalam proses produksi dapat dilakukan berkali-kali jika terdapat kesalahan sampai gambar dinilai pas. Terakhir pada tahapan pasca produksi siswa dilatih untuk melakukan penyuntingan, memberikan ilustrasi, musik, efek lainnya. Serta memutar kembali dengan mengevaluasi hasil produksi video yang sudah jadi untuk memastikan tidak ada kesalahan atau ketidaksesuaian. Â
"Kegiatan ini sangat penting dilaksanakan mengingat kebutuhan akan kompetensi tambahan siswa dalam menghadapi era i.R 4.0 dan society 5.0 yang salah satunya adalah kemampuan berkomunikasi dan keterampilan bahasa Inggris. Selain itu, fakta di lapangan memperlihatkan bahwa masih banyak lulusan SMKN yang masih menganggur atau bekerja tidak sesuai dengan bidang yang ditekuni saat sekolah. Jika mereka memiliki keahlian tambahan seperti membuat konten-konten edukatif atau promosi pariwisata misalnya, setidaknya mereka bisa membuat lapangan pekerjaan sendiri dengan mengandalkan SDM mereka sendiri dengan menjadi content creator.Â
Maka, pelatihan untuk mengasah keahlian humas dan jurnalistik adalah  sangat perlu dilakukan sejak dini agar siswa tidak gagap saat mereka terjun ke masyarakat dan tidak terjebak dalam orientasi bahwa lulusan SMK sulit untuk mendapat pekerjaan. Selain itu, pengabdian ini juga sangat penting untuk memetakan kemampuan bahasa Inggris khususnya untuk keahlian tertentu seperti kehumasan dan jurnalistik  untuk mencapai 21st century skills dan digital skills serta keterampilan bahasa asing", tambahnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI