Mohon tunggu...
nur rokhanah
nur rokhanah Mohon Tunggu... Lainnya - Manusia yang banyak keinginan

GiantRose

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Korelasi Islam dan Ilmu Pengetahuan

11 Maret 2022   11:18 Diperbarui: 11 Maret 2022   11:32 2098
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada dasarnya ilmu pengetahuan memiliki sifat yang dinamis, sedangkan agama (Islam) bersifat status. Meskipun demikian, ilmu pengetahuan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari ajaran agama Islam. Dalam ajaran agama islam Allah SWT senantiasa memerintahkan manusia untuk menafsirkan alam semesta yang berisikan ayat-ayat Nya. Manusia tidak akan mampu menunaikan perintah Allah tersebut jika tidak memiliki ilmu pengetahuan. 

Oleh karena itu, wahyu pertama dalam Al-Quran dikatakan bahwa hal pertama yang harus dilakukan adalah membaca. Membaca dalam hal ini ialah kegiatan ilmiah yang memahami isi dari apa yang tertulis. Semua hal ilmiah harus didasari dari membaca untuk mendapatkan ilmu. Kata ilmu dalam Al-Quran mengarah kepada aktivitas ilmiah seperti perintah untuk berfikir, merenung, menalar, menyampaikan, mendalami, meneliti, dan lainnya. 

Islam sangat respek terhadap segala perkembangan ilmu pengetahuan. Islam menyerukan kepada umat manusia untuk mencari pengetahuan yang luas sebagai titik keimanan terhadap Tuhan. Sebagai umat muslim, mempelajari dan mendekatkan diri ke agama serta mengungkap misteri, pencapaian makna secara mendalam dapat mendorong kemajuan dan perkembangan paradigma ilmu. Banyaknya cara mencari pengetahuan dalam Islam mendorong khasanah dan gudang pengetahuan banyak dikembangkan. 

Tokoh-tokoh muslim yang berpengaruh dalam perkembangan ilmu pengetahuan diantaranya filosof dan ilmuwan yang ahli dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Sebagai contoh dalam bidang kedokteran terdapat Al-Razi (w. 311/932), Ibnu Sina (w. 428/1037), Khalaf bin 'Abbas Al-Zahrawi (w. 414/1013), Ibnu Rusyd (w. 595/1198). Dalam bidang fisika muncul tokoh bernama Ibnu Al-Haitsan (w. 431/1039).

Perkembangan dalam ilmu hadist muncul sejumlah ulama terkemuka seperti Bukhari, Ibnu Majah, at-Tirmidz, dan al-Nas'. Dalam bidang matematika dan astronomi terdapat 'Umar Khayyan, Nashir Al-Din Al-Thusi, Al-Khawarizmi, Fakhr Al-Din Al-Razi. 

Dalam perkembangan pengetahuan, umat muslim banyak terpengaruhi dari pengetahuan Yunani. Akan tetapi, dalam penerjemahannya ilmuwan muslim bersifat selektif dan kreatif. Penerjamahan pengetahuan Yunani hanyalah filsafat dan ilmu-ilmu yang berpengaruh bagi kemaslahatan umat. Itulah islam dan ilmu pengetahuan, mendorong semangat umatNya agar senantiasa memajukan dan mengembangkan ilmu pengetahuan sebagaimana yang tertuang dalam Al-Quran. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun