Mohon tunggu...
Nur Rohma Hidayatun Nisya
Nur Rohma Hidayatun Nisya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran Kesehatan Masyarakat dalam Penyakit Demam Berdarah

17 September 2024   18:21 Diperbarui: 17 September 2024   18:23 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

NUR ROHMA HIDAYATUN NISYA/ 191241207

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

Demam Berdarah Dengue atau DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dari nyamuk Aedes Agypti yang umum terjadi di negara tropis dan subtropis.   DBD dapat menimbulkan gejala yang biasa muncul bervariasi mulai dari demam tinggi, radang tenggorokan, mual hingga muntah, nyeri otot, dan muncul ruam kulit atau bercak kemerahan di kulit. Keberadaan penyakit ini menuntut peran aktif dari sektor kesehatan masyarakat untuk mengendalikan dan mengurangi dampak dari penyakit DBD.

Untuk mengatasi penyakit DBD, edukasi kesehatan ke masyarakat adalah peran penting dalam mengedukasikan informasi yang relevan. Hal ini dapat dimulai dengan menyebarkan informasi tentang DBD kepada masyarakat seperti mengenai penyebab DBD, gejala DBD, dan cara penularan DBD inilah cara yang sangat penting agar masyarakat dapat mengenali tanda-tandanya dan segera mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan.

Melibatkan komunitas kesehatan masyarakat dalam upaya pencegahan yang cukup penting. Dengan penyuluhan dan pelatihan mengenai cara-cara pencegahan DBD, seperti menjaga kebersihan lingkungan dan menghilangkan genangan air untuk mengurangi jentik nyamuk yang dapat dilakukan secara berkala. Tenaga medis perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang cukup dalam menangani pasien DBD. Pelatihan berkala dapat membantu memperbarui pengetahuan tenaga medis mengenai metode penanganan terbaru.

 Dengan melibatkan komunitas ini, upaya pencegahan dapat lebih efektif karena masyarakat turut aktif dalam berpartisipasi. Pelayanan kesehatan yang terpadu sangat diperlukan dalam penanganan kasus DBD. Fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, dan klinik harus siap menangani pasien yang terinfeksi penyakit DBD.

 Ketersediaan fasilitas medis dan obat-obatan yang memadai dapat membantu penanganan pasien dengan penyakit DBD lebih cepat dan efektif. Tenaga medis perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang cukup dalam menangani pasien DBD. Pelatihan berkala dapat membantu memperbarui pengetahuan tenaga medis mengenai metode penanganan terbaru.

Masyarakat dianjurkan untuk melakukan 3M plus, yaitu Menguras, Menutup, dan Mengubur wadah yang bisa menampung air. Pelaksanaan fogging secara rutin juga perlu dilakukan, fogging berfungsi untuk membunuh nyamuk dewasa yang berpotensi menyebarkan virus DBD, tetapi upaya ini adalah upaya pencegahan yang bersifat sementara. Kesehatan masyarakat merumuskan kebijakan dan regulasi terkait pengendalian penyakit dan pengelolaan risiko kesehatan. Ini termasuk pembuatan pedoman untuk penanggulangan DBD serta koordinasi dengan berbagai sektor untuk implementasi kebijakan.

Untuk hasil pencegahan yang maksimal, tenaga kesehatan masyarakat perlu untuk bekerja sama dengan organisasi non-pemerintah, sektor swasta, dan komunitas lokal dalam mengatasi penyakit DBD. Wadah ini penting untuk melaksanaan program-program pencegahan dan respons terhadap wabah.

Kesimpulan mengenai peran kesehatan masyarakat dalam menangani DBD, yaitu, peran kesehatan masyarakat bertanggung jawab untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang DBD, termasuk cara penyebaran, gejala, dan pencegahannya yang bisa dilakukan dengan cara penyuluhan edukasi, promosi melalui media social, dll. Lalu peran kesehatan masyarakat dapat memantau kasus penyakit DBD untuk mendeteksi dan merespons wabah penyakit ini dengan cepat dan tanggap untuk menghindari lonjakan kasus penyakit DBD.

"KATA KUNCI: Cegah, DBD, Masyarakat"

 

DAFTAR PUSTAKA

Iriani Samad, Agus Handito, Agus Sugiarto, Erliana Setiani, Dyana Gunawan, Fadjar SM Silalahi, Nurlina, Jeffrynsen Immanuel Hand Tondang, Burhannudin Thohir, Anzala Khoirun Nisa, Yudi Gunanto, Desfalina Aryani, Ika Febianti Buntoro, Adi Utarini. 2022. Laporan Tahunan 2022 Demam Berdarah Dengue. http://p2p.kemkes.go.id/wp-content/uploads/2023/06/FINAL_6072023_Layout_DBD-1.pdf [online] (diakses tanggal 12 September)

Tim Medis Siloam Hospitals. 2024. Demam Berdarah Dengue (DBD) -- Penyebab, Gejala, Pengobatannya. https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/demam-berdarah-dbd [online] (diakses tanggal 12 September)

World Health Organization (WHO). 2024. Dengue and Severe Dengue. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/dengue-and-severe-dengue [online] (diakses tanggal 12 September)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun