Nur Rohma Hidayatun Nisya / 191241207
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga
Kesehatan masyarakat adalah yang melibatkan berbagai disiplin ilmu upaya memahami, pencegahan penyakit, perbaikan sanitasi lingkungan dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Melalui penelitian, pengembangan kebijakan kesehatan masyarakat kita mampu membantu mengurangi ketimpangan kesehatan, meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan, dan mempromosikan gaya hidup yang sehat. Menurut Ikatan Dokter Amerika (1948), kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni memelihara, melindungi dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat. Mari kita bahas bagaimana perkembangan adanya kesehatan masyarakat.
Kesehatan Masyarakat berawal dari tokoh Yunani yaitu bernama Asclepius dan Higeia. Asclepius dan Higeia memiliki metode yang berbeda dalam menangani masalah kesehatan, Asclepius ialah pendekatan kuratif yang memiliki metode sasaran individual, bersifat reaktif, dan secara partial, sedangkan Higeia ialah pendekatan preventif yang memiliki sasaran kepada masyarakat, proaktif, holistik. Karena inilah muncul dua pendekatan mengenai masalah kesehatan yang berkesinambungan.
Di Indonesia, sejarah kesehatan masyarakat dimulai pada abad ke-16 saat era penjajahan Belanda. Pada saat itu, upaya pemberantasan penyakit seperti wabah cacar dan kolera menjadi prioritas. Pada tahun 1948 terjadi wabah cacar dan tahun 1937 terjadi wabah kolera. Karena terjadi wabah penyakit tersebut, pemerintah Hindia-Belanda memicu untuk melakukan upaya - upaya kesehatan masyarakat yang lebih serius.
Memasuki era kemerdekaan, kondisi kesehatan masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, tingginya angka penyakit menular seperti malaria dan tuberkulosis, karena itu pemerintah semakin sadar mengenai pentingnya kesehatan. Salah satu perkembangan kesehatan masyarakat di Indonesia adalah dengan diperkenalkannya Bandung Plan tahun 1951 oleh dr. Y. Leimena dan dr. Patah. Konsep ini memperkenalkan cara pemulihan sakit dan upaya pencegahan penyakit kepada masyarakat serta memperkenalkan lembaga-lembaga kesehatan yang sudah ada. Hasilnya, pada tahun 1956 dibentuk "Proyek Bekasi" di Lemah Abang sebagai contoh atau model pelayanan, pelatihan, menekankan pada pendekatan tim, serta pengelolaan program kesehatan masyarakat pedesaan di Indonesia. Tahun 1967 dihasilkanlah sistem puskesmas yang memiliki 3 tipe yaitu A, B, dan C. Kemudian pada tahun 1969, sistem puskesmas berubah menjadi 3 tipe yaitu A dan B yang kemudian pada 1979 ditiadakannya tipe puskesmas dan hanya ada satu tipe puskesmas yang dikepalai oleh dokter.
Pada abad ke-20, perkembangan kesehatan masyarakat di Indonesia terus berkembang dengan peningkatan pengetahuan tentang penyakit, pengembangan teknologi, dan perubahan paradigma dalam kesehatan. Konsep modernisasi dalam kebijakan kesehatan memainkan peran penting, dengan pemerintah Indonesia berusaha meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat melalui kebijakan yang lebih inklusif dan berorientasi kepada masyarakat.
Oleh karena itu ilmu kesehatan masyarakat merupakan ilmu yang multidisiplin. Secara garis besar, disiplin ilmu yang menopang ilmu kesehatan masyarakat, atau sering disebut sebagai "Pilar Utama Ilmu Kesehatan Masyarakat" ini antara lain, yaitu :
- Epidemiologi
- Biostatistik
- Kesehatan Lingkungan
- Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku
- Administrasi Kebijakan Kesehatan
- Gizi Masyarakat
- Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Kesimpulan secara keseluruhan yaitu, kesehatan masyarakat ialah peran penting dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat dengan mengimplementasikan kebijakan strategi pencegahan yang efektif. Sejarah kesehatan masyarakat di Indonesia telah menunjukkan perkembangan yang sangat signifikan, tetapi masih perlu mengatasi beberapa solusi atau inovasi untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat secara keseluruhan untuk menghadapi tantangan kesehatan yang semakin kompleks di masa yang akan datang.
Kata Kunci: Kesehatan, Masyarakat, Peningkatan