Mohon tunggu...
Nurrohim Suryo
Nurrohim Suryo Mohon Tunggu... Mahasiswa - InsyaAllah Khoir

Mahasiswa IPICOM Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kevalidan Ilmu Hadist

11 Juli 2021   00:51 Diperbarui: 11 Juli 2021   02:08 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Alhamdulillah Washolatu Wassalamu'ala Rasulillah Wa'ala Alihi Wasohbihi Waman Walah Amma Ba'du

Terkait dengan kedudukan hadits Rosulallah Shallahu 'Alaihi Wassallam yang di ragukan oleh sebagian kalangan karena dianggap penyusunannya atau pembukuannya terlambat, perlu kita ketahui bahwa pembukuan hadits Rosulallah Shallahu 'Alaihi Wassallam sebagaimana ilmu-ilmu yang lain adalah sebuah proses dan proses ini setahap demi setahap tentunya kitab-kitab hadits yang kita kenal hari ini seperti Shahih Bukhori, Shahih Muslim, Sunan Abu Daud, At Trmidzi, An Nasai, Ibnu Majjah, Musnad Imam Ahmad dan tidak tersusun dalam satu priode namun setahap demi setahap sesuai dengan tuntutan situasi dan kondisi di masing-masing zaman, nah ketika di katakan bahwa Hadits Nabi baru di catat setelah Nabi Muhammad Shallahu 'Alaihi Wassallam wafat ini adalah tidak benar sama sekali tidak benar bahkan penulisan Hadits atau pengumpulan Hadits sudah terjadi sejak zaman Rosullallah Shallahu 'Alaihi Wassallam, dan ini di buktikan dengan banyak peristiwa. Ada 3 peristiwa atau keadaan untuk pembuktiannya :

- Pertama Salah satunya yang terkenal adalah bagaimana Rosullah Shallahu 'Alaihi Wassallam menulis surat, sejumlah surat kepada para pembesar atau para penguasa di zaman beliau, seperti penguasa Mesir (Nuquoqis), penguasa Romawi (Heraklius), penguasa Persi (Kirsa), penguasa Bahrain dan lain sebagainya. Ini adalah bagian dari hadits Nabi Muhammad Shallahu 'Alaihi Wassallam jelas sekali bahwa beliau menulis surat dengan setempel Muhammad Rosulallah kemudian di serahkan ke sejumlah sahabat beliau di kirim menghadap penguasa tadi yang sebutkan sebelumnya.

- Kedua berikutnya kita mengenal perjanjian-perjanjian yang terjadi di masa Rosullah Shallahu 'Alaihi Wassallam, salah satunya yang terkenal adalah perjanjian Khudabiah dan disitu Rasullah menuliskan point-point perjanjian dan ini juga bagian dari hadits Nabi Shallahu 'Alaihi Wassallam, bahkan ada ada sejumlah sahabat yang terkenal sebagai penulis atau juru tulis Rosullah Shallahu 'Alaihi Wassallam bukan juru tulis Al-Qur'an namun juru tulis hadits Rosullallah, bahkan Doktor Muhammad Musthofa Al 'Adomi salah seorang ulama asal india beliau meniliti dan mengumpulkan bebeapa banyak sahabat Rasullallah Shallahu 'Alaihi Wassallam yang terlibat dalam penulisan hadits Nabi maupun mereka yang memiliki catatan (jadi mengumpukan hadits utuk mereka sendiri dan ternyata jumlahnya 52 orang sahabat dan ini adalah jumlah cukup banyak di masa itu. Dan Abu Khurairoh berkata " tidak ada diantara sahabat Nabi yang lebih banyak dari pada aku kecuali Abdullah bin amr bin muadz karna dia mencatat sedangkan aku tidak mencatat" ini jelas menunjukan bahwasannya hadits sudah terjadi di masa Rosullah Shallahu 'Alaihi Wassallam.

- Ketiga ketika Fathul Makkah (penaklukan kota Makkah) Nabi Muhammad Shallahu 'Alaihi Wassallam berkhutbah di hadapan warga Makkah ketika itu dengan khutbah yang cukup panjang, di riwayatkan dari Abu Khurairah " bahwa salah satu yang menyimak adalah seseorang yang bernama Abu Syah yang berasal dari yaman dan karna kesulitan untuk menghapal khutbah yang di sampaiakan oleh Rasullallah beliau meminta ya Rasullallah tolong tuliskan khutbah ini untuk ku maka Nabi memerintahkan kepada para sahabatnya tolong tuliskan salinkan untuk Abu Syah dan ini membuktikan adanya penulisan hadits sejak masa Rosullallah Shallahu 'Alaihi Wassallam.

Dan Allah Subhanahu Wata'ala berfirman yang artinya : " kami telah turunkan kepada kalian kepadamu wahai Muhammad Adzikro, agar dengan Adzikro ini engkau jelaskan kepada umat manusia tentang Al-Qur'an " dan Adzikro disini bukan tentang Al-Quran karna Adzikro fungsinya untuk menjelaskan Al-Qur'an berarti yang di maksud adalah sunnah Rosullallah Shallahu 'Alaihi Wassallam. Dan kemudian mereka yangmengatakan tidak mau mengikuti sunnah karna dalam hadits nabi ada yang dho'if, palsu alasan mereka ini sangat tidak masuk akal karna apa, karna kita mengikuti sunnah Rasulallah tidak sembarangan yang kita ikuti adalah sesuatu yang valid dari Rosullallah Shallahu 'Alaihi Wassallam.bukan yang semua di nisbatkan kepada Rasulallah lantas menjadi hadits Rasullah yang wajib kita ikuti tidak demikian dan ini semua sudah ditanganin oleh ahlinya, ahli hadits sengaja Allah munculkan k tengah-tengah kaum muslimin dalam rangka memurnikan hadits Rasullah Shallahu 'Alaihi Wassallam. 

Alhamdulillah dari keterangan diatas ini jawaban dari syubhat yang beredar yang jelas bahwasannya sunnah adalah hujjah dalam agama sebagaimana Al-Qu'an dan sebagaimana Allah menjaga Al-Qur'an dan Allah menjaga sunnah Rosullallah Shallahu 'Alaihi Wassallam.

Dan sedikit tambahan alhamdulillah segala puji bagi Allah, dialah Allah Subhanahu Wata'ala telah menciptakan manusia dalam keadaan yang sempurna dengan "fisik yang indah dan cerdas ilmunya". Al-imam Ibnu Qayyim Jausdziyah Rahimahulloh "berkata dalam buku nya yang menawan hati "Miftahu Daari As-sa'dah" pilar agama adalah ilmu dan jihad dan jihad ada 2 macamm : 

- Pertama adalah Jihad dengan yang bisa di lakukan oleh semua orang"

- Kedua adalah Jihat dengan Hujjah dan keterangan, Jihat ini khusus hanya bisa di lakukan oleh para pengikut -Rasululloh shallallahu 'alaihi wa shallam

Inilah jihat para Iman dan jihad yang paling baik karena manfaatnya amat besar dan berat kesulitan nya, yang ada di dalam nya tantangan yang berat di hadapinya. Maka dengan hujjah-hujjah keterangan yang berdasarkan Ilmu Al-Qur'an dan Hadits Rasulullah shallallahu alaihi wa shallam. Membuat para penegak islam yang mengikuti jejak petunjuk-Rasululloh yang membuatkan benteng dalam keimanan-nya dan mereka tidak putus asa dan kekhawatiran dalam berhadapan dengan setiap persoalan, karena mereka mempunyai dan menyimpan rahasia hujjah-hujjah yang akan memberikan jalan petunjuk yang lurus dan lebih baik jalannya dan keselamatannya.

Wallahu Ta'ala A'lam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun