Menurut Laila, mahasiswi Ilmu Komunikasi disalah satu kampus yang ada di Pekanbaru. Dia menyatakan bahwa di perpustakaan fakultas maupun kampus dia berkuliah, sangat minim fasilitas. Salah satunya fasilitas penunjang perkuliahan diantaranya buku bacaan sesuai jurusannya kini.Â
Hal itu membuat dia dan mahasiswa lainnya jadi terhambat dan kendala paling besar untuk fokus terhadap perkuliahan. Lantas bagaimana menumbuhkan minat dan meningkatkan budaya membaca. Bagian terdekat ataupun lingkungan kurang menfasilitasi dan jauh dari kata lumayan sebagai pemenuh kebutuhan para milenial.
Hal itu masih salah satu fasilitas yang jauh dari kata lumayan di daerah perkotaan terutama Pekanbaru. Bagaimana dengan fasilitas lain penunjang yang tentunya perlu diperhatikan dan menjadi salah satu hal yang mendasar untuk meningkatkan budaya membaca di generasi milenial saat ini.Â
Tentu kecanggihan saja tidak cukup, jika tidak diimbangi dengan fasilitas yang memadai dan mejadi pendorong semangat para milenial di Indonesia.
Minimnya buku-buku terbaru diperpustakaan kampus juga membuat mereka merasa banyak kekurangan dan menjadi salah satu masalah yang sering terjadi. Apalagi bagi mereka milenial yang tinggal dipedesaan, jauh dari sumber bacaan yang sesuai. Jika dikampus mungkin perpustakaan bisa menjadi jembatan untuk mereka semangat dan terus membudaya dengan membaca.
Dan bagi milenial di pedesaan tentu butuhnya fasilitas yang sangat memadai untuk kecerdasan hingga pelosok negeri. Dan itu adalah untuk semua anak bangsa di zaman yang semakin canggih ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H