Mohon tunggu...
Nurrochman Ramadhon
Nurrochman Ramadhon Mohon Tunggu... Lainnya - Pengamat Sosial

Berusaha untuk selalu metodologis dan obyektif dalam melihat realitas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Manfaat Debat di Sosmed dan Cara Mendapatkannya

15 November 2022   19:30 Diperbarui: 15 November 2022   19:32 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Manfaat Debat Sosmed Bagi Kehidupan

Debat di sosmed hanya akan menjadi debat kusir!

Pakai akun real kalau berani!

Ah dia itu hanya sebatas keyboard warrior saja!

Banyak orang berpendapat bahwa perdebatan yang terjadi di sosial media tidaklah membawa manfaat bagi dirinya. Sehingga mereka enggan untuk ikut dalam perdebatan tersebut dan kebanyakan hanya menjadi pengamat saja. Namun apakah benar perdebatan di sosial media tidak sedikitpun memberikan manfaat bagi kita? Mari kita coba teliti pelan-pelan.

Saat ini kita hidup dalam dunia yang sangat bergantung kepada teknologi informasi, penggunaan sosial media sendiri seakan sudah menjadi bahan pokok bagi sebagian orang. Hal ini dikarenakan bagi beberapa pekerjaan tertentu sosial media merupakan pekerjaan itu sendiri dan mereka tidak bisa hidup tanpanya. Contohlah seperti seorang content writer atau selebgram yang memang hidupnya bergantung pada sosial media. Istilah fomo (Fear of Missing Out) atau ketakutan ketinggalan berita mulai dikenal di masyarakat. Sedangkan bagi sebagian yang lain sosial media menjadi sebuah bentuk refreshing tersendiri setelah “dihajar” rutinitas kerja sehari-hari. Bermain sosial media mampu memberikan hormon kebahagiaan dan informasi terbaru akan dunia ini.

Dalam aktivitas bersosial media inilah tidak jarang seseorang menemukan perdebatan terkait suatu topik atau bahkan mereka ikut terlibat dalam adu argumentasi tersebut. Perdebatan ini bisa berlangsung sangat sengit hingga berpotensi melebar sampai saling ejek atau menyerang kepribadian lawannya. Akibat banyak perdebatan online yang berakhir seperti ini maka wajar apabila banyak pendapat yang mengatakan debat online hanya membuang waktu dan tenaga saja sehingga banyak pula yang malas untuk berdebat di sosial media.

Namun bila kita coba lihat dengan lebih teliti, sebenarnya terdapat manfaat yang sangat besar dari aktivitas debat sosmed ini. Dalam dunia nyata debat dapat membawa manfaat yang besar bagi kita seperti :

  • Debat dapat memantapkan pemahaman kita akan suatu topik
  • Debat membantu meningkatkan keterampilan kita dalam memberikan respon terhadap masalah yang sedang dibahas
  • Debat merupakan sarana berlatih yang bagus untuk berpikir kritis
  • Debat juga meningkatkan keterampilan kita dalam mematahkan pendapat orang lain
  • Debat dapat melatih mental kita, meningkatkan keberanian serta kepercayaan diri kita untuk berkomunikasi di hadapan orang lain

Tetapi Itu manfaat debat di dunia nyata, lalu apakah debat di sosmed juga memiliki manfaat yang sama dengan debat di dunia nyata? Secara dalam dunia maya kita tidak bertemu langsung dan tidak kenal dengan lawan bicara kita, selain itu komunikasi kita hanya melalui media tulisan komentar serta kita dapat bertindak secara anonim atau tanpa identitas, sehingga menjadi pertanyaan apakah manfaat yang diterima sama dengan manfaat debat di dunia nyata?

Menurut pendapat penulis, walaupun ada beberapa hal yang berbeda terutama dalam media komunikasinya namun pada dasarnya baik debat sosmed ataupun debat dunia nyata masih memiliki prinsip yang sama yakni bagaimana seseorang mempertahankan argumennya dari lawan bicaranya melalui berbagai argumen yang dikomunikasikan kepada lawan bicara. Sehingga aktivitas komunikasi serta membangun argumen sama-sama dilakukan dalam debat sosmed ataupun dalam dunia nyata. Aktivitas berkomunikasi menyampaikan pendapat dan membangun argumen jelaslah memiliki manfaat bagi kita.

Argumen adalah alasan yg dapat dipakai untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan (KBBI). Membangun sebuah argumen bukanlah hal yang mudah apalagi tujuan kita adalah untuk meyakinkan lawan bicara kita, sehingga perlu kelogisan dan data yang akurat dalam argumen yang kita lontarkan. Orang yang melakukan perdebatan otaknya dapat dipastikan bekerja untuk mencari, menghubungkan dan mengkritisi data atau opini milik lawan bicara. Dengan bekerjanya otak, maka kita akan terlatih dalam berpikir. Oleh karena itu manfaat debat sosmed yang pertama adalah terlatihnya pola pikir, bukan sembarang berpikir namun berpikir yang logis dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Manfaat kedua dari debat sosmed adalah meningkatnya kemampuan komunikasi, bukan dalam berbicara melainkan dalam perencanaan sebelum berbicara. Perencanaan atau konsep komunikasi ini tidak bisa dianggap remeh sebab dalam komunikasi sebenarnya terdapat langkah-langkah yang harus dilalui agar terjalin komunikasi yang “nyambung”, istilah ilmiahnya adalah coding dimana seseorang dalam pikirannya merangkai kata, gesture atau simbol sebelum disampaikan pada lawan bicara agar dapat mendukung terpahaminya maksud individu tersebut. Misalnya ketika kita hendak menyampaikan ajakan untuk makan kepada teman, bisa dengan ucapan “Ayo makan!”, bisa juga dengan ucapan “Ayo” (sembari menggerakkan tangan seolah-olah memasukkan makanan ke mulut) atau dalam zaman sekarang bisa mengirimkan pesan WA dengan meme yang berisi gambar orang lapar. Dengan debat otomatis skill merangkai pesan kita akan terlatih.

Setelah memahami bahwa debat sosmed dapat membarikan manfaat, sekarang perlu untuk mencari cara bagaimana supaya manfaat ini bisa kita dapatkan karena perdebatan sosmed banyak yang berakhir debat kusir tanpa faedah sama sekali. Ada beberapa langkah yang harus diperhatikan agar kita mendapatkan manfaat dalam perdebatan sosmed, beberapa langkah itu adalah

Menentukan Niat + Memilah Topik + Memilih Lawan Debat + Evaluasi

Hal pertama yang harus dilakukan adalah Menentukan niat. Terdengar sepele namun niat dapat memengaruhi berbagai macam sikap dan tindakan kita dalam berdebat. Nabi Muhammad pernah berkata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun