Banyak sekali Tanaman obat yang memiliki kontribusi luar biasa dalam bidang kesehatan. Salah satunya adalah tanaman Oroxylum indicum(L.) Vent. Di Indonesia tanaman ini dikenal dengan nama kayu pedang (minahasa), kapung-kapung(Palembang), pongporang (sunda), bungli (jawa). Sedangkan di luar tanaman ini dikenal dengan nama tanaman patah tulang(cina), bonglai (malaysia), shayonak kul /tanaman terompet (india).
Tumbuhan ini adalah pohon yang dapat mencapai ketinggian 12 m (40 kaki). batang tegak, berkayu, warna hijau kotor.Tangkai daun besar layu yang jatuh dari pohon ke dekat pangkal batang, akan terlihat seperti tumpukan tulang tungkai yang patah. Buah melengkung panjang ke bawah dan menyerupai sayap burung besar atau menjuntai berbentuk seperti sabit atau pedang. Buah berbentuk kotak dan berwarna cokelat dengan sayap tipis. Tanaman ini mempunyai daun majemuk berbentuk lonjong, ujung runcing, pangkal tumpul dan berwarna hijau. Tanaman bunglI memiliki bunga majemuk, kelopak bentuk tabung, mahkota bentuk terompet dan buah berwarna cokelat.
Tanaman ini berasal dari india dan merupakan tanaman yang paling banyak digunakan sebagai bahan dalam upacara-upacara keagamaan di India. Persebarannya adalah di Filipina, Indocina, Siam dan India, Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku.Tanaman ini ditemukan di hutan-hutan primer dan hutan sekunder ataupun di daerah-daerah terbuka, pada ketinggian 1-800 m dpl. Merupakan tanaman dengan status kelangkaan “jarang”. Jenis ini terancam karena hampir semua bagian tumbuhan sering dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan maupun keperluan lain tanpa diikuti pembudidayaan.
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Scrophulariales
Famili: Bignoniaceae
Genus: Oroxylum
Spesies: Oroxylum indicum (L.) Vent
Manfaat di bidang kesehatan
Tanaman ini memiliki banyak manfaat di bidang kesehatan. Semua bagian pada tanaman ini mengandung senyawa bermanfaat yang dapat digunakan di bidang kesehatan. Beberapa studi menunjukkan bahwa tanaman ini tidak beracun apabila dikonsumsi oleh manusia dan hewan eksperiman walaupun dalam dosis tinggi. Berdasarkan uji in vivo dan in vitro diketahui bahwa tanaman ini memiliki manfaat sebagai antiinflamasi, antiulcer, hepatoprotektor, anti kanker, antioksidan, antimikroba,imunostimulan dan masih banyak fungsi lain yang belum dibuktikan secara ilmiah.
Biji dari Oroxylum indicumdapat digunakan untuk meredakan infeksi tenggorokan dan hipertensi. Bagian kulit dari tanaman ini digunakan untuk menyembuhkan demam, gastritis, gangguan hati, kanker, sakit kepala, epilepsi dan keseleo otot. Bagian akar bermanfaat sebagai astringent, afrodisiak, bronkitis, cacingan, asma, disentri, diare dan reumatik. dan bagian daun digunakan untuk menghilangkan kembung.
Kandungan senyawa bermanfaat
Tanaman ini mengandung flavonoid dan minyak hamper pada semua bagiannya. Chrysin dan baicalein merupakan senyawa flavonoid yang paling banyak ditemukan. Bagian daun mengandung baicalein, 6 dan 7-glukoronida, chrysin, antrakuinon dan aloe-emodin. Bagian kulit batang mengandung flavon oroxylin, chrysin, baicalein, dan biochanin-A. sedangkan pada bagian akar tanaman ini mengandung chrysin, skutelarin-7-rutinosid, asam lemah, alkaloid, sitosterol, galaktosa, baicalein, biochanin-A.
Semoga Bermanfaat!
Nur Rizkah Muchtar
Daftar Pustaka :
Deka D C, Kumar V, Prasad C, Kumar K, Gogoi J, Singh L, Srivastava R . Oroxylum indicum– a medicinal plant of North East India: An overview of its nutritional, remedial, and prophylactic properties. Journal of Applied Pharmaceutical Science Vol. 3 (Suppl 1), pp. S104-S112, May, 2013
Harminder, Singh, Chaudhary.A Review on the Taxonomy, Ethnobotany, Chemistry and Pharmacology of Oroxylum indicum Vent. Indian J Pharm Sci. 2011 Sep-Oct; 73(5): 483–490
Preety A, Sharma S. A review on Oroxylum indicum (L.) Vent: an important medicinal tree. International journal of research in biological science, Jan, 2016 :7-10
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H