Mohon tunggu...
Healthy

Narkoba dan Alkohol – Hubungan tiada akhir yang berujung kematian

18 April 2016   23:47 Diperbarui: 19 April 2016   00:22 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

 

 

Narkoba merupakan permasalahan yang paling umum dibicarakan bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh Dunia.  Terutama apabila penyalahgunaan dari narkoba tidak hanya berdampak bagi diri sendiri tetapi juga membawa petaka bagi orang lain

 

Apa itu Narkoba?

Menurut Badan Narkotika Nasional, dengan berdasar pada Undang-Undang Narkotika (UU no 22 tahun 1997) Narkotika dan Obat-obatan terlarang (NARKOBA) atau Narkotik, Psikotropika, dan Zat Aditif (NAPZA) adalah bahan/zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan/psikologi seseorang (pikiran, perasaan dan perilaku) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi.

 

Indonesia dan Dunia - Gambaran penyalahgunaan Narkoba

Permasalahan penyalahgunaan narkoba merupakan permasalahan serius. Permasalahan ini tidak hanya menjadi masalah nasional dan beberapa negara saja. Akan tetapi permasalahan penyalahgunaan narkoba sudah menjadi permasalahan dunia. Menurut Kalakhar BNN, Drs I Made Mangku Pastika, setiap hari, 40 orang meninggal dunia di Indonesia akibat penyalahgunaan narkoba. Laporan tahunan United Nations Office on Drugs an Crime (UNDOC) 2013 menyebutkan bahwa pada tahun 2011 diperkirakan antara 167 s/d 315 juta orang (3,6-6,9% dari penduduk berumur 15-64 tahun) pernah menggunakan narkoba.

Di Amerika sendiri terjadi peningkatan kematian pada kelompok usia setengah baya, Berdasarkan analisa data kesehatan dan kematian dari pusat pengendalian dan pencegahan penyakit, diperoleh penjelasan bahwa peningkatan ini disebabkan bukan oleh penyakit-penyakit berbahaya seperti jantung atau diabetes, tetapi disebabkan dari penyalahgunaan narkoba yang dikonsumsi bersama dengan alkohol dalam jumlah yang berlebihan. Tahun 2011 di Amerika terjadi peningkatan kasus bunuh diri terkait penggunaan obat antidepresan, yaitu jenis trisiklik antidepresan, amitriptilin. Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut ditemukan bahwa sebagian besar korban dalam kasus ini adalah merupakan pecandu alkohol.

 

Alkohol ?

Alkohol adalah zat penekan susunan saraf pusat meskipun dalam jumlah kecil mungkin mempunyai efek stimulasi ringan.

Minuman beralkohol mempunyai kadar yang berbeda-beda, misalnya bir dan soda alkohol ( 1-7% alkohol), anggur (10-15% alkohol) dan minuman keras yang biasa disebut dengan spirit (35 – 55% alkohol). Konsentrasi alkohol dalam darah dicapai dalam 30 – 90 menit setelah diminum.

 

Waspada  penggunaan Narkoba dan Alkohol

Penggunaan narkoba dan alkohol secara bersamaan terutama dalam jumlah yang berlebihan akan saling mempengaruhi, dan hampir semua efek samping yang ditimbulkan adalah efek samping yang merugikan. Obat penghilang rasa sakit dan antidepresan adalah jenis narkoba yang berbahaya apabila dikonsumsi bersamaan dengan alkohol.

 

Narkoba dan Alkohol – Mekanisme Interaksi dan efek samping yang ditimbulkan

Penggunaan alkohol dengan antidepresan dapat membahayakan. Interaksi keduanya dapat mempengaruhi kerja sistem saraf pusat, sehingga mengakibatkan penurunan kerja otak dan penurunan kemampuan berpikir. Kombinasi ini juga dapat menimbulkan rasa kantuk dan mengurangi kemampuan koordinasi serta refleks. Akibat yang paling parah adalah interaksi keduanya akan semakin memperburuk gejala depresi.

Penggunaan antidepresan seperti trisiklik antidepresan ( amitriptilin, doxepin, trimipramin) dengan alkohol akan menyebabkan peningkatan efek sedatif melalui interfensi alkohol pada proses farmakodinamik. Alkohol akan mempengaruhi proses metabolisme lintas pertama dari amitriptilin di hati, sehingga menyebabkan peningkatan kadar amitriptilin dalam darah.

Alkohol juga memiliki interaksi yang berbahaya dengan penggunaan obat penghilang rasa sakit. Penghilang rasa sakit yang dikombinasikan dari asetaminofen dan narkotik seperti vicodin akan menyebabkan kerusakan hati yang parah apabila dikonsumsi bersamaan dengan alkohol. Yang paling parah adalah kasus overdosis alkohol dan opioid yang dapat menyebabkan kondisi kesulitan bernapas melalui mekanisme penyumbatan disaluran napas yang menghalangi jalan masuk udara.

Ada juga Interaksi antara alkohol dan kokain menurut NIDA (The national institute on drug abuse) interaksi antara keduanya di hati akan menghasilkan suatu senyawa (Third subtituen) yang disebut kokaetilen, senyawa ini dapat meningkatkan efek euphoria dari kokain bersamaan dengan  meningkatkanya resiko kematian mendadak. 

 

 

 

The 10th Drug Interaction Team (Ahsan Anwar P, Aditya Pratama, Afra Atalanta, Nur Rizkah M, Hardiyanti)

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Hawari D. 2002. Penyalahgunaan dan ketergantungan NAZA .Jakarta: Balai Penerbit FKUI

NIDA (National Institute on Drug Abuse). Drug of Abuse. http://www.drugabuse.gov/drugs-abuse

November 3, 2015, on page A1 of the New York edition with the headline: Rise in Deaths for U.S. Whites in Middle Age. Order Reprints| Today's Paper|Subscribe

University Of Michigan Health System. Heavy Drinkers Use Narcotics To Relieve Back Pain, Despite Possible Interactions. ScienceDaily. ScienceDaily, 15 January 2004. 

Weathermon R., Crabb D. Alcohol and Medication Interactions. Vol 23, No.1, 2013.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun