Mohon tunggu...
Nur Rasyid Hadiyanto
Nur Rasyid Hadiyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Sekali Melangkah Menginspirasi

.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Lawan Stressmu Tak Usah Ragu

1 April 2023   10:51 Diperbarui: 1 April 2023   11:04 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Stress tidak serta merta muncul begitu saja dalam diri melainkan ada yang penyebab stress. Penyebab stress ada berbagai macam, baik stress yang disebabkan oleh lingkungan pekerjaan seperti tuntutan target pekerjaan atau penjualan, pekerjaan yang menumpuk dan konflik internal perusahaan dan penyebab lainnya. Penyebab-penyebab stress disebut sebagai stressor. Pemicu stress tersebut dapat memunculkan tekanan dalam diri atau stress. 

Dewi(2012) stress merupakan proses psikobiologikal, artinya stimulus yang dapat membahayakan fisik dan psikis yang bersifat mengancam sehingga memunculkan reaksi atau respon terhadap stimulus tersebut seperti kecemasan. Ternyata stress terdapat beberapa jenisnya yaitu sebagai berikut pertama eustress merupakant stress yang dapat menimbulkan stimulus positif sehingga akan bersemangat atau bergairahan, jadi memiliki efek kebermanfaatan bagi dirinya. 

Kedua distres merupakan stress yang dapat menimbulkan efek negatif bagi yang mengalaminya, seperti tuntutan yang tidak menyenangkan sehingga mudah jatuh sakit. Ketiga hyperstres merupakan stress yang dapat berdampak sangat luar biasa bagi yang mengalaminya baik dapat bersifat positif atau negatif dan kemampuan yang dimilki sangat terbatas. Keempat yaitu hypostres merupakan stress yang disebabkan oleh kekurangan stimulus atau rangsangan, seperti stress bosan dalam bekerja (Dewi,2012)

Stress bisa menyerang kepada setiap orang. Hal ini tergantung respon dan intepretasi (mindset) pribadi terhadap stimulus. Misalkan saja pimpinan memberikan tugas pekerjaan tambahan maka hal ini dikatakan stimulus. Terus respon dari setiap individu berbeda-beda terkait pimpinan memberikan tugas pekerjaan tambahan, mungkin respon orang pertama mengintepretasikan bahwa tugas tersebut tidak berguna, tidak relevan, dan menyusahkan sehingga memunculkan respon yang kurang baik (stress) terhadap tugas tambahan dalam pekerjaan tersebut. 

Di sisi lain ada individu yang mengintepretasikan bahwa pekerjaan tersebut mengasah pola pikir kita, dengan tugas tersebut melatih diri untuk kuat terhadap tantangan dan tantangan masa depan itu berat maka tugas tambahan dari pimpinan ini sebagai latihan pribadi saya untuk menjadikan pribadi yang resilien di masa depan. Pribadi yang mengintepretasi stimulus yang kurang baik terhadap tambahan tugas sehingga membuatnya stress maka mindset ini harus diubah dengan mindset bahwa tambahan tugas pekerjaan tersebut akan berguna bagi kita dimasa yang akan datang. 

Mindset setiap orang berbeda-beda, ada orang yang dihadirkan masalah terus mindsetnya saya tidak bisa menghadapi masalah tersebut dan ada juga ketika masalah hadir pada dirinya maka mindsetnya aku bisa menghadapinya dengan baik. Mindset yang baik atau positif akan membantu untuk mempersiapkan atau membentengi diri supaya tidak diserang oleh stress.

Dengan membentengi diri dengan cara apapun stress tidak akan menyerang dan akhirnya badan menjadi rileks serta memperkuat imun tubuh. Holley (2018) kondisi badan yang rileks dan tidak mengalami tekanan atau stres maka beban alostatik akan rendah sedangkan kondisi badan yang stress/merasa tertekan terhadap stressor maka beban alostatik akan tinggi. 

Contoh, seseorang yang alergi terhadap sesuatu akan menimbulkan ketegangan emosional yang pada akhirnya dapat menurunkan daya tahan tubuhnya. Stress dapat menyebabkan ketidakteraturan pada sistem kekebalan tubuhnya, memperlambat proses penyembuhan serta akan rentan terkena penyakit (Holley, 2018). Kita sudah mengetahui bahwasanya stress dapat menurunkan imun tubuh dan akan mudah terkena penyakit maka langkah antisipasi stress yaitu dengan cara melakukan coping stress. Dewi (2012) coping stress merupakan respon terhadap stres yang dialaminya (mengatasi stress). 

Respon terhadap stres setiap orang berbeda-beda, maka hal ini dalam dikatakan cara penyesuaian yang khas dari setiap individu. Dewi (2012) tips untuk pengendalian stres sebagai berikut yaitu mengindentifikasi situasi yang penuh stres, stress itu wajar karena masalah yang dapat diselesaikan, mendiskusikan/curhat terkait masalah dengan orang tua, guru, teman dan keluarga, antisipasi berbagai kemungkinan pemecahan masalah, memilih satu solusi yang terbaik, mengevaluasi hasil penyelesaian, jangan berharap akan kesempurnaan, berikan tindakan terbaik dan belajar dari pengalaman, memperbaiki keterampilan mengatasi masalah, mempratekan komunikasi yang asertif, carilah atau temukan seseorang yang berhasil mengatasi stress kemudian tirulah, peregangan dan relaksasi, humor dan tertawa, mendengarkan musik favoritmu, latihlah angkat bahu, mengurangi bicara dan perbanyak mendengar, bersyukurlah dan hitunglah seberapa banyak anugerah yang didapat, membandingkan perubahan dirimu dulu dan sekarang, jangan melakukan apapun kemudian duduk tenang saja, mengekspresikan stress kita dengan menulis, olahraga, bicara pada orang yang kita percayai, bertanggung jawab pada hidupmu.

Tips menjaga kesehatan mental menurut Dinkes Lamongan (2014) tips bagaimana untuk menjaga kesehatan mental yaitu sebagai beriku, pertama menerima dan menghargai diri sendiri, kenali kelebihan dan kelemahan diri sehingga akan bisa menerima dan menghargai diri sendiri serta bersikaplah lebih realistis terhadap hal-hal yang masih ingin kita ubah dalam diri kita dengan cara merubah secara perlahan. 

Kedua menjaga hubungan baik dalam menghadapi masalah atau tekanan hidup tidak perlu sendirian tetapi bisa bisa dibantu dengan keluarga, teman sehingga dalam memberikan saran dan masukan terhadap masalah yang sedang dihadapi, maka jalinlah hubungan yang baik dengan keluarga, teman dan saudara-saudara lainnya. 

Ketiga aktif berkegiatan, aktif berkegiatan dengan orang atau bergabung dalam kegiatan baru di lingkungannya, seperti mengikuti kursus, kegiatan sosial yang membantu orang dan sebagainya. Kegiatan tersebut bermanfaat atau membantu melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda. 

Keempat bercerita kepada orang lain untuk mengungkapkan perasaan yang sedang dirasakan kepada orang lain supaya kesehatan mental kita tetap terjaga, oleh karena itu carilah orang yang bisa diajak berbicara santai dan kemukakan apa yang dirasakan dan yang dipikirkan. 

Kelima aktif bergerak, temukan olahraga yang disukai, sebab olahraga teratur membantu merasa lebih positif, membantu konsentrasi, membuat merasa lebih baik dan terlihat lebih baik. Aktif bergerak bukan hanya olahraga tetapi juga bisa berkebun, berjalan ditaman dan bisa melakukan pekerjaan rumah. 

Keenam yaitu lakukan kegiatan yang dikuasai/diminati. Melakukan aktivitas yang diminati dapat membantu mengatasi tekanan. Berkebun, memasak, melukis, bermain musik, berolahraga merupakan aktivitas untuk mengekpresikan diri. 

Ketuju istirahat jika terlalu banyak kegiatan dan membuat kita merasa tertekan, maka carilah waktu untuk istirahat dan santai. Kedelapan konsumsi makanan dan minuman sehat untuk tubuh/otak sebab membutuhkan nutrisi agar tetap sehat dan berfungsi dengan baik. Kesembilan yaitu minta bantuan artinya meminta bantuan kepada orang lain ketika mendapatkan masalah, keluarga atau teman merupakan lingkungan yang terdekat untuk dapat mendengarkan masalah dan keluh kesah, selain itu juga bisa berdoa atau beribadah, pergi ke dokter (keluhan fisik), pergi ahli jiwa jika mendapat tekanan  psikologis.

Tips menjaga kesehatan mental di tengah pandemi dilansir Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) (2020) menurut Perwakilan Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia dr. Lahargo Kembaren menjelaskan tips untuk menjaga kesehatan mental di tengah pandemi Covid-19 yaitu sebagai berikut, pertama membatasi informasi yang berlebihan yang belum diketahui kebenaranya seperti membatasi menonton, membaca, atau mendengarkan informasi yang berlebihan yang dapat membuat kecemasan publik. 

Kedua memilah informasi yang didapat dengan membaca berita yang akurat dan percaya sehingga informasi yang diterima adalah benar adanya, jika berita yang didapat adalah keliru atau hoax dapat membuat kecemasan dan kekhawatiran. Ketiga masyarakat dapat menghindari perasaan yang tidak nyaman dengan melakukan hal yang positif. Keempat masyarakat merasakan stress atau perasaan tidak nyaman segera untuk berkonsultasi dengan psikiater, psikolog, atau ahli kejiwaan. Kelima masyarakat dapat melakukan relaksasi dengan menarik napas dalam untuk menjaga kesehatan mentalnya.

Stress ini harus dikelola dengan baik supaya memperoleh kesehatan mental untuk diri sendiri. Rohmah (2017) kesehatan mental adalah kondisi jiwa seseorang yang terhindar dari gangguan jiwa, penyakit jiwa, mampu menyesuaikan diri, memiliki potensi dan bakat yang digunakan semaksimal mungkin serta membawa kehidupan yang bahagia dan harmonis serta yang sehat mentalnya yaitu orang yang rohaninya atau jiwanya merasa nyaman, tenteram, aman dan damai.

Simanjuntak (2019) orang yang tidak sehat mentalnya adalah individu yang tidak dapat melakukan penyesuaian diri dalam kehidupan diantaranya mengalami gangguan berelasi sosial dengan masyarakat, kedua terganggunya emosi seperti depresi, cemas dan gangguan seksual, ketiga mengalami gangguan tidur,   tidak mampu mengontrol berat badanya, dan merusak dirinya sendiri dengan melakukan tindakan merokok, mengonsumsi alkohol, dan zat adiktif lainnya. Keempat, mudah merasa lelah dan kebosanan dalam kerja.

Kartono (2014) orang yang sehat mentalnya terdapat tanda-tandanya yaitu pertama, adanya koordinasi atau kolaborasi antara segenap energi, potensi dan aktivitasnya. Kedua, memilki integrasi dan regulasi terhadap struktur kepribadiannya. Ketiga, efisien dalam setiap tindakannya. Keempat memiliki tujuan hidup yang hendak dicapai. Kelima, bersemangat atau bergairah dan batinnya dalam kondisi tenang. Menurut kartono (2014) menjelaskan juga bahwa mental sehat itu bukan hanya mewujudkan kondisi batin yang tenang atau tidak ada gangguan jiwa tetapi harus harmonis terhadap diri sendiri maupun lingkungan sekitar, orang yang sehat mentalnya mudah dalam penyesuaian diri, berpartisipasi aktif serta lancar mengatasi semua permasalahan yang timbul dari perubahan sosial.

Rohmah (2017) kesehatan mental akan berpengaruh pada perasaan, pikiran, atau kecerdasan, kesehatan badan dan perilaku, contohnya ketika seseorang yang sedang terganggu kejiwaannya seperti kecewa yang sangat mendalam serta merasakan kegelisahan batinnya, maka akan berpengaruh terhadap terhadap perasaan, perilaku yang seperti merasa tidak enak makan atau minum dan perasaan yang mengganggu sehari-sehari akan dapat memicu munculnya penyakit maag, penyakit liver, penyakit jantung dan lainnya.

Pengaruh kesehatan mental terhadap kesehatan badan. Psychosomatic yaitu penyakit pada badan yang disebabkan oleh kondisi jiwa atau mental. Misalnya seorang ibu yang memiliki penyakit jantung yang sudah diperiksakan ke dokter dan dukun yang ternyata hasilnya belum memuaskan atau tidak berhasil. Setelah ditelusuri lebih lanjut ternyata penyakit tersebut disebabkan oleh pengalaman-pengalaman yang telah berlalu dimana tekanan-tekanan perasaan keluarga yang dialami bertahun-tahun. Penyakit lain seperti tekanan darah rendah dan tinggi, sesak nafas yang disebabkan oleh diantaranya adalah tekanan perasaan yang belum mampu mencapai sesuatu yang diharapkan. Secara gamblang sudah dijelaskan diatas bahwasanya stress bisa dikelola dengan baik melalui beberapa cara yang sudah dijelaskan dan kita sudah mengetahui pengaruh kesehatan mental terhadap diri sendiri. Mengelola stress merupakan yang harus dilakukan oleh setiap individu. 

Ketika kita mampu dalam pengelolaan stress akan mempermudah dalam pencapaian harapan. Sejatinya stress ini adalah penghalang dalam perjalanan menggapai kesuksesan. Jadi salah satu rintangan ini harus atau mampu terlewati dengan sempurna, maka harapan semakin dekat. Kalaupun sudah melewati rintangan ini maka fokusnya juga akan beralih yaitu beralih untuk fokus pada bagaimana mencapai harapannya dan sudah tidak fokus pada bagaimana cara menghadapi stress yang terus mengerus mental kita. Berpikirlah bahwa sejatinya stress ini merupakan cara tuhan untuk menempa setiap individu untuk menjadi pribadi yang tangguh terhadap tantangan kedepannya. 

Kalaupun ingin menjadi orang sukses ya harus ditempa dulu dengan berbagai rintangan dan hambatan sehingga membuat mental kita menjadi kuat. Ingat Thomas Alfa Edison yang ditempa dengan percobaan membuat bola lampu yang hampir atau kurang lebih seribu kali kegagalan dalam percobaannya dan pada akhirnya berhasil.

Daftar Pustaka

BNPB. (2020, Mei 1). Tips kesehatan jiwa menghadapi  situasi dampak pandemic Covid-19. http://bnpb.go.id/berita/tips-kesehatan-jiwa menghadapi-situasi-dampak-pandemi-covid19

Dewi, K. S. (2012). Kesehatan Mental. Semarang: UPT  Undip Press.

Dinkes. (2014, April 26). Menjaga Kesehatan Mental.  Retrieved Juli 17, 2020, from lamongankab.go.id: http://lamongankab.go.id/dinkes/menjaga kesehatan1mental.

Hooley, J. M. dkk. (2018). Psikologi Abnormal. Jakarta: Salemba Humanika.

Kartono, K. (2014). Patologi Sosial. Jakarta: Rajawali Press.

Rohmah, N. (2017). Pengantar Psikologi Agama. Yogyakarta: Kalimedia

Simanjuntak, J. 2019. Merawat kesehatan mental  keluarga. Tangerang: Yayasan Pelikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun