Mohon tunggu...
Nur Rasyid Hadiyanto
Nur Rasyid Hadiyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Sekali Melangkah Menginspirasi

.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hidup Penuh Inisiatif

29 Maret 2023   17:06 Diperbarui: 29 Maret 2023   19:09 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biasanya dalam lingkup kerja, pernah menjumpai kata seperti ini '' tolong inisiatif dong!'' atau lainnya yang pada intinya harus inisiatif. Apakah Anda paham dengan istilah inisiatif? 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), inisiatif adalah membuat langkah pertama dalam mengusahakan sesuatu. Inisiatif juga bisa diartikan kesadaran diri untuk melakukan suatu hal tanpa diperintah orang lain. 

Perhatikan kalimat berikut ini!! Inisiatif dipengaruhi oleh 4 hal yaitu diantaranya Kemauan, kemampuan, growth mindset, dan mental.

 
Tanpa Kemauan, Inisiatif jadi angan-angan
Tanpa Kemampuan diri, Inisiatif jadi mati
Tanpa Growth Mindset, inisiatif jadi macet
Tanpa Mental pemberani, inisiatif jadi basi

1. Tanpa Kemauan Inisiatif jadi angan-angan.

Kemauan merupakan faktor pertama dari inisiatif karena tanpa kemauan diri inisiatif pun tidak jalan. Kalau pengin inisiatif harus ada kemauan terlebih dahulu. Sadarkan kepada dirimu bahwa saya ingin inisiatif dalam hal apapun

Buatlah komitmen pada diri ketika saya inisiatif satu saja saya akan kasih reward kepada diri saya dan sebaliknya kalau saya tidak inisiatif satu kali saja saya harus memberikan hukuman pada diri saya. Dengan reward dan punishment bisa membentuk perilaku yang penuh inisiatif. Jangan ngomong di mulut saja '' saya harus inisiatif'' tetapi tanamkan dalam jiwamu selalu inisiatif. Kalau ngomong saja  dan tidak dari dalam hatinya berarti hanyalah sebuah angan-angan untuk inisiatif.

2. Tanpa Kemampuan diri inisiatif jadi mati

Ya jadi mati karena kalau dalam dirinya tidak disertai dengan kemampuan diri inisiatif pun tidak ada artinya. Contoh ada ada temen kesulitan mengerjakan analisa iklan di google Ads dan dirimu tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan google Ads sehingga Anda tidak jadi membantu temanmu tersebut. 

Kalau pengin membantu temen yang membutuhkan maka dirimu harus memiliki kemampuan diri dulu. Kemampuan diri bisa diasah melalui belajar. Ruang belajar pun juga banyak seperti lihat youtube, baca di google, membaca buku, ngobrol dengan mentor atau orang yang lebih berpengalaman. Dengan Belajar maka kemampuanmu akan naik atau meningkat.


3. Tanpa Growth Mindset inisiatif jadi macet

Growth mindset (pola pikir yang berkembang) salah satu ciri-ciri growth mindset adalah menyukai hal baru dan suka tantangan. Kalau orang yang tidak menyukai hal baru apakah dia berusaha berinisiatif? Kalau ga suka tantangan apakah dia berusaha berinisiatif?

Kalau Pola pikir sudah mengatakan bahwa saya hidup kayak sekarang saja sudah nyaman dan tak mau berubah menjadi lebih baik lagi. Yasudah pola pikir seperti ini tidak akan ada inisiatif lagi dalam dirimu karena sudah menutup gerbang kemajuan. 

Kecuali pola pikirnya mengatakan aku mau berubah dan berinisiatif maka yang akan terjadi adalah inisiatif. Pola pikir yang menentukan kita di masa depan kita. Maka settinglah pola pikir kamu untuk terus berinisiatif. Tanamkan ke dirimu bahwa inisiatif sangat bermanfaat bagi kita. Manfaat Inisiatif dalam bekerja yaitu disukai rekan kerja karena sering membantu, bisa dipromosikan ke jabatan tertentu karena dinilai sangat inisiatif dalam kerja. 


4. Tanpa Mental Pemberani inisiatif jadi basi

Mental yang tidak pemberani dan pemalu tidak akan pernah menjadi seorang yang inisiatif. Meskipun dirimu memiliki kemampuan diri untuk berinisiatif tetapi kalau tidak memiliki sikap pemberani akan menjadi basi. Contohnya temenmu kesulitan mengerjakan tugas pekerjaannya dan dirimu takut atau tidak berani untuk membantunya ya sama aja menjadi basi. Mungkin ada pengalaman-pengalaman yang tidak mengenakan diri menjadi faktor untuk tidak berani membantunya.  

Mungkin dulu mau  membantu teman eh malah dicuekin, malah diremehkan oleh temenmu sendiri. Pengalaman-pengalaman inilah yang membuat dirinya timbul ketakutan-ketakutan untuk membantu seseorang. Kalau ada pengalaman yang tidak mengenakan dalam diri untuk membantu temannya, ayo segera move on dari pengalaman yang buruk.  Terimalah perasaan-perasaan yang buruk tersebut dan menangislah jika perlu menangis supaya perasaannya tambah menjadi lega. 

Kalau sudah menyadari semua hal tersebut maka renungilah apa yang kamu alami dalam kehidupanmu dan buatlah komitmen perilaku yang harus kamu benahi yang mana semoga bisa menjadi yang terbaik.  Kalau nangis terus dalam hidupmu pasti tidak ada gunanya. Sampai kapan menangis terus? fokus aja apa yang harus kamu lakukan kedepannya

Jadi seseorang pengin inisiatif harus ada kemauan, kemampuan, growth mindset dan mental pemberani.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun