Tahap induksi merupakan sebuah perincian gejala yang menjadi unsur-unsur pokok dan tahap deduksi sebagai penggabungan unsur-unsur pokok yang membentuk gejala asli.
Yang kedua John Duns Scotus, ia menegaskan sebuah metode induksi dalam bentuk persamaan, yaitu merupakan teknis analisis sejumlah hal khusus yang mempunyai pengaruh khusus terhadap peristiwa.
Baca juga : Pendidikan: Filsafat dan Radikalisme
Dan yang ketiga Ockham, dia menegaskan bahwa metode induksi dalam bentuk perbedaan, yaitu bahwa ilmuwan dalam menyusun pengetahuan tentang apa yang diciptakan Tuhan dengan melalui induksi hanya terdapat kesatuan-kesatuan yang bersifat pembawaan di antara gejala-gejala. Ockham membandingkan 2 hal khusu dimana yang satu ada pengaruhnya dan yang satu lagi tidak.
B. Tokoh Filsafat Pendidikan dan Pemikirannya
   1. Socrates, prinsip dasar menurut Socrates adalah metode dialektis yang mana telah menjadi dasar teknis pendidikan yang diremcanakan untuk mendorong seorang pelajar untuk berpikir secara cermat.
   2. Plato, merupakan murid Socrates, menurutnya di dalam suatu negara idealnya pendidikan berada di tempat yang paling utama dan mendapat perhatian yang khusus.
   3. Aristoteles, agar orang dapaf hidup baik maka ia harus mendapat pendidikan. Pendidikan bukanlah soal akal semata-mata , akan tetapi merupakan bimbingan-bimbingan kepada perasaan-perasaan yang lebih tinggi., supaya mengarahkan diri kepada akal, sehingga dapat mengatir nafsu-nafsu.
Baca juga : Hubungan Ontologi dan Filsafat Pendidikan
C. Aliran Filsafat Pendidikan
   1. Idealisme, dari kata "ide" yang berarti sesuatu yang adil dalam jiwa. Idealisme ialah doktrin yang mengajarkan bahwa hakikat dunia fisik hanya dapat dipahami dalam kebergantungannya pada jiwa dan roh. Idealisme berpaham bahwa pengetahuan dan kebenaran tertinghi ialah ide, semua bentuk realita adalah manifestasi alam ide.