Menyusuri indahnya jembatan Ampera yang membentang di atas sungai Musi mengingatkan saya pada kenangan masa kecil.Â
Dulu, paman saya sering kali bolak-balik Jakarta -- Palembang karena suatu pekerjaan. Ia bercerita, betapa menyenangkannya kerja di luar kota, bisa naik pesawat minimal satu kali sebulan karena urusan bolak-balik Jakarta -- Palembang, mencicipi makanan khas daerah lain, menikmati indahnya panorama alam wilayah tersebut, bahkan mempelajari sejarah dan budaya warga setempat. Semua ceritanya, membawaku pada angan-angan yang menimbulkan keinginan untuk menjelajahi banyak daerah di Indonesia, termasuk Palembang.
Kota Palembang yang dikenal dengan istilah Bumi Sriwijaya memiliki daya tarik tersendiri di mata para pelancong. Banyak destinasi wisata yang memanjakan mata, makanan khas yang memanjakan lidah, dan atmosfer lingkungan yang mampu menghipnotis kita ingin kembali dan kembali lagi. Salah satu yang iconik adalah jembatan Ampera, landmark sepanjang 1.117 meter ini berwarna merah dan memiliki dua menara baja yang menjulang setinggi 63 meter diatas permukaan tanah.
Jalan-jalan ke kota Palembang rasanya tidak sah jika kita tidak berkunjung ke jembatan Ampera.
Banyak wisatawan maupun warga setempat yang menikmati senja di jembatan Ampera. Meskipun ramai kendaraan yang hilir mudik, akan tetapi tidak mengurangi keeksotikan jembatan selebar 22 meter tersebut. Wisatawan tetap dapat menikmati keindahan sungai Musi dari atas jembatan ditemani alunan bunyi kendaraan yang lalu-lalang. Hal itu pula yang tidak saya lewatkan ketika berkunjung ke Palembang.
Untuk menambah kesan eksotisnya, baru-baru ini bahkan dilakukan renovasi tower jembatan Ampera oleh pemerintah setempat. Tower yang memungkinkan kita dapat melihat duet indah antara sungai Musi dan kota Palembang dari atas ini sekaligus akan dijadikan sebagai destinasi wisata baru di kota wong kito galo tersebut. Menarik sekali, bukan?
Tak hanya itu, kita juga bisa menikmati kemegahan jembatan ampera sambil mencicipi santapan enak di resto-resto yang berdiri di sekitar sungai Musi. Salah satu yang legendaris adalah Riverside Restaurant, disini kita bisa menikmati sensasi makan unik serasa di atas kapal layar. Jika ingin berfoto dengan latar jembatan Ampera yang megah, maka Riverside Restaurant adalah spot terbaik bagimu.
Tempat Wisata dan Pundi-Pundi Rupiah
Kehadiran resto-resto di sekitar sungai Musi dan jembatan Ampera tentu mempengaruhi geliat ekonomi kota Palembang. Seperti yang dikutip pada laman Tempo (11/3/2022), Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang menyampaikan bahwa sektor pariwisata dapat mendongkrak perekonomian kota Palembang terutama bagi pelaku UMKM. Lebih lanjut, Sulaiman (2022) mengatakan kontribusi sektor pariwisata terhadap ekonomi dan PAD kota Palembang sebesar 40 persen hingga 50 persen, baik itu dari pajak hotel dan restoran, maupun parkiran. Artinya, setengah dari PAD kota Palembang ditunjang oleh sektor pariwisata dan UMKM.
Selain mengandalkan sektor pariwisata yang ada, pemerintah kota Palembang juga proaktif melakukan pengembangan untuk membidik kunjungan wisatawan. Diantaranya dengan mengagendakan event-event tertentu, seperti Festival Budaya Palembang dan sejenisnya yang dapat menarik minat wisatawan.
Bahkan selama tahun 2023, kunjungan wisatawan ke kota Palembang mencapai 2 juta pengunjung. Jumlah tersebut naik 80 persen dari target yang ditentukan pada tahun sebelumnya. Kondisi ini tentu menjadi angin segar untuk membangkitkan roda perekonomian kota Palembang.
Di samping itu, eksistensi kuliner khas Palembang juga tidak terlepas dari sektor pariwisatanya. Sebab kuliner dan destinasi wisata adalah dua hal yang tak terpisahkan. Para pelancong bahkan terbiasa wisata kuliner sambil menikmati panorama yang ada. Nah, berbicara tentang kuliner di Palembang, pempek adalah juaranya.
Wisatawan dapat berburu pempek berbagai varian dan harga di kampung pempek yang terletak di Tanggo Rajo Cindo. Saking banyaknya permintaan dan melubernya wisatawan yang berkunjung, para produksi pempek di lokasi tersebut bahkan dapat mengolah 70 -- 100 kg daging ikan dengan omzet rata-rata 5 juta setiap harinya. Wah...menggiurkan sekali, bukan? Apalagi pempek disini terkenal dengan cita rasa gurih dan enak yang mampu membuat kita lupa untuk berhenti mengunyah.
Untuk memaksimalkan potensi wilayahnya, pemerintah kota Palembang terus berupaya meningkatkan sektor pariwisata. Tidak hanya jembatan Ampera dan kedai-kedai makanan khas Palembang yang menjadi andalannya. Namun belakangan mulai diresmikan destinasi-destinasi wisata baru seperti G- Walk Citraland dan Kampung kreatif. Promosi dan berbagai kerjasama pun terus digencarkan untuk mendukung sektor pariwisata Palembang.
Roda Perekonomian Terbesar
Tahu kah kamu bahwa perputaran ekonomi terbesar propinsi Sumatera Selatan (Sumsel) terjadi di kota Palembang?
Ya, kota Palembang selalu menempati urutan teratas diantara 10 kabupaten/kota dengan produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) terbesar di Sumsel. Pada tahun 2020, PDRB ADHB kota Palembang bahkan mencapai Rp. 155.82 triliun. Jumlah tersebut hampir tiga kali lipat dari nilai PDRB kabupaten Musi Banyuasin yang menempati posisi kedua.
Seakan tidak ingin terkalahkan, pertumbuhan ekonomi kota Palembang terus meningkat dari tahun ke tahun. BPS mencatat pertumbuhan ekonomi kota Palembang meningkat sebesar 5.25 persen pada tahun 2022. Sedangkan untuk tahun 2023, hanya bertumbuh sekitar 5.08 persen pada triwulan III atau turun 0.17 persen dari tahun sebelumnya.
Sebagai salah satu kota ekonomi kreatif di Indonesia, pemerintah kota palembang terus berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menggaet banyak investor dalam dan luar negeri. Adapun tiga sektor yang paling diminati oleh investor yaitu perhotelan, kuliner, dan pariwisata. Dengan demikian peluang pertumbuhan ekonomi di kota Palembang akan semakin masif jika banyak suntikan dana yang dapat digunakan untuk mengembangkan potensi yang ada di wilayah tersebut.
Semoga artikel ini dapat menambah wawasan para pembaca dan teman-teman Kompal. Sukses terus Lomba Kompal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H