Yang pertama, beliau memberikan kami tugas presentasi kelompok yang mengharuskan kami membuat sebuah games di sela-sela presentasi.Â
Agar presentasi yang berlangsung tidak membuat mahasiswa bosan, untuk tetap fokus dalam mendengarkan materi yang disampaikan.Â
Alhasil, presentasi tersebut berjalan lancar dan membuat hampir seluruh mahasiswa merasa senang dan bersemangat dalam berdiskusi di persentasi tersebut.
Baca juga : Peran Teknologi Melalui Informasi dalam Pembelajaran Daring di Tengah Masa Pandemi Covid-19
Metode yang kedua, beliau tidak pernah memberatkan mahasiswa dengan tugas rumah(PR). Yang ketiga, beliau memberikan tugas pengganti ulangan tengah semester (UTS) dengan menugaskan kami membuat sebuah video yang menarik tentang ucapan selamat kepada bapak presiden dan wakil presiden yang telah terpilih dan harapan kami terhadap kemajuan Indonesia.
Yang keempat, beliau memberikan pilihan kepada mahasiswa berupa apa yang diminati mahasiswa guna meningkatkan kemampuan dan menambah pengalaman, pilihan tersebut yaitu mahasiswa membuat film, buku atau presentasi di depan kelas serta berkunjung ke tempat-tempat ibadah agama lain.
 Kesimpulan yang saya dapatkan dari berbagai metode yang beliau terapkan kepada kami yaitu beliau memanfaatkan teknologi agar mahasiswa tidak gaptek.Â
Beliau tidak terpaku pada buku dalam menyampaikan materi kepada mahasiswa. Beliau membebaskan mahasiswa agar dapat mencari ilmu dimana saja dan kapan pun.
Selain itu, beliau membuat mahasiswa agar tidak melek terhadap permasalahan atau isu-isu yang lagi trend di masyarakat. Beliau selalu membuat mahasiswa untuk aktif dalam berdiskusi.Â
Baca juga : Pentingnya Kerja Sama Guru dan Orang Tua Murid dalam Melaksanakan Pembelajaran Daring
Beliau juga selalu membagikan cerita pengalaman-pengalaman yang telah beliau dapatkan, yang dapat dijadikan mahasiswa sebagai pembelajaran di masa yang akan datang.