Mohon tunggu...
Nurrahman Fadholi
Nurrahman Fadholi Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa, pengajar, penulis

Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Terbuka Yogyakarta dan pengajar Bahasa Inggris

Selanjutnya

Tutup

Politik

Golkar dalam Kebimbangan Memilih Koalisi

5 Agustus 2023   23:02 Diperbarui: 5 Agustus 2023   23:06 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun 2023 ini, seluruh parpol di Indonesia telah menyatakan dukungannya terhadap tiga bacapres yang telah diusungnya, yaitu Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto. Selain itu, partai-partai pun telah berkoalisi untuk mendukung salah satu bacapres tersebut. Namun, ada salah satu partai yang saat ini belum menampakkan tanda-tanda untuk berkoalisi, yaitu Partai Golkar. Partai yang telah didirikan pada 20 Oktober 1964 ini masih bimbang antara mendukung Ganjar Pranowo (dari PDIP) atau Prabowo Subianto (dari Partai Gerindra). Ketua umum Airlangga Hartarto memang sudah mengungkap bahwa Golkar tidak akan mendukung Anies Baswedan, bacapres yang telah didukung oleh Partai NasDem, Partai Demokrat, PKS, Partai Ummat, dan Partai Masyumi.

Karena jika dilihat ke belakang, Partai Golkar memang sama sekali tidak memberikan dukungan terhadap pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2017. Pada saat itu, Golkar mendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat namun berakhir dengan kekalahan karena pilgub DKI Jakarta 2017 dimenangkan oleh pasangan Anies-Sandi pada putaran kedua. Jika Golkar memberikan dukungan terhadap Ganjar Pranowo, maka Golkar akan kembali berkoalisi dengan PDI Perjuangan seperti saat memberikan dukungan kepada pasangan Ganjar-Yasin pada pemilihan Gubernur Jawa Tengah pada tahun 2018 silam. 

Namun jika Golkar memberikan dukungannya kepada Prabowo Subianto, maka Golkar akan berkoalisi dengan Gerindra seperti saat mendukung pasangan Prabowo-Hatta pada pemilihan presiden pada tahun 2014. Apalagi, saat Soeharto, yang merupakan mantan mertua Prabowo menjabat sebagai presiden Republik Indonesia, partai Golkar selalu mendapatkan suara terbanyak dengan memperoleh dukungan dari berbagai kalangan.

Namun, apapun yang ditentukan oleh Golkar itulah yang terbaik. Tidak perlu koar sana koar sini karena demokrasi itu bebas tanpa ada paksaan. Sebagai rakyat, tentunya saya akan mendukung sikap yang ditentukan oleh Golkar. Mau pilih Ganjar atau Prabowo, silahkan saja. Tulisan ini bukan untuk memprovokasi, tetapi hanya pendapat pribadi saya saja. Salam demokrasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun