Mohon tunggu...
Nurrahman Fadholi
Nurrahman Fadholi Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa, pengajar, penulis

Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Terbuka Yogyakarta dan pengajar Bahasa Inggris

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nanu Mulyono, Personil Grup Lawak Warkop yang Terlupakan

22 Maret 2022   18:09 Diperbarui: 22 Maret 2022   18:15 25395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nanu Mulyono (sumber : cnnindonesia.com)

Masyarakat Indonesia pasti mengenal grup lawak legendaris, Warkop DKI. Warkop DKI yang digawangi oleh Dono, Kasino, dan Indro ini sangat dikenal pada era 1980-an dan 1990-an.

Film-filmnya yang mengocok perut penontonnya selalu ditayangkan di televisi swasta saat libur Lebaran, Natal, dan Tahun Baru dan film-filmnya ini sangat digemari oleh generasi yang lahir saat Warkop DKI ini meraih popularitas hingga generasi saat ini.

Kejayaan grup lawak ini juga tidak bisa dilepaskan dari tokoh yang satu ini, yaitu Nanu Mulyono. Sosok ini memang sangatlah dilupakan oleh masyarakat Indonesia karena sebagian masyarakat hanya mengetahui bahwa personil Warkop hanyalah Dono, Kasino, dan Indro. 

Nanu Mulyono lahir di Madiun, Jawa Timur pada tanggal 17 November 1952. Nanu memulai kariernya pada tahun 1973 bersama grup lawak Warkop yang saat itu masih sering mengisi acara di Radio Prambors. 

Warkop pada saat itu digawangi oleh Kasino, Nanu, dan Rudy Badil. Mereka bertiga adalah mahasiswa Universitas Indonesia. 

Temmy Lesanpura, seorang produser hiburan Radio Prambors menawari mereka untuk mengisi sebuah acara humor di radio. Acara yang bertajuk "Obrolan Santai di Warung Kopi" pun berhasil menarik pendengar kala itu.

Setahun kemudian, Dono yang memiliki nama lengkap Wahyu Sardono bergabung dalam grup lawak tersebut. Dono merupakan mahasiswa Universitas Indonesia jurusan Sosiologi. Mereka berempat cukup dikenal kala itu oleh pendengar Radio Prambors karena lawakannya yang segar dan berisi.

Pada tahun 1976, Indrodjojo Kusumonegoro atau yang biasa disapa Indro, mahasiswa Universitas Pancasila bergabung dengan Warkop. Indro merupakan anggota termuda karena saat itu, usia Indro masih menginjak 18 tahun. 

Kelima mahasiswa tersebut kemudian dikenal sebagai punggawa acara Warkop Prambors yang populer di radio tersebut pada medio 1970-an. Mereka pun berhasil mendapatkan tawaran manggung di acara hiburan manapun.

Sayangnya di tengah perjalanan karier Warkop, Rudy Badil mengundurkan diri dari Warkop dikarenakan demam panggung. 

Akhirnya, Warkop Prambors yang digawangi oleh Dono, Kasino, Indro, dan Nanu ini pun meneruskan kiprahnya di dunia hiburan dengan merekam lawakannya ke dalam kaset maupun film. 

Nanu sempat tampil dalam film Mana Tahan yang dirilis pada tahun 1979. Setelah rilisnya film Mana Tahan, pelawak yang memiliki model rambut seperti penyanyi Mick Jagger ini sudah tidak muncul lagi di berbagai film yang dibintangi oleh Warkop.

Pada tanggal 22 Maret 1983, Nanu meninggal dunia akibat penyakit ginjal yang dideritanya. Konon, vakumnya Nanu di dunia hiburan dikarenakan penyakitnya yang di deritanya sejak awal 1980-an. 

Ia meninggal pada usia 30 tahun dan jenazahnya dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta. Sepeninggal Nanu, Warkop yang saat itu digawangi oleh Dono, Kasino, dan Indro semakin sukses di dunia hiburan dengan beberapa puluh judul film yang dibintanginya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun