Mohon tunggu...
Nurrahman Fadholi
Nurrahman Fadholi Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa, pengajar, penulis

Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Terbuka Yogyakarta dan pengajar Bahasa Inggris

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

24 Agustus dalam Sejarah Pertelevisian Indonesia

24 Agustus 2021   11:00 Diperbarui: 31 Agustus 2021   21:40 1817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini, tanggal 24 Agustus 2021, menjadi hari yang bersejarah bagi pertelevisian Indonesia. Bagaimana tidak? Karena pada tanggal 24 Agustus, lahirlah stasiun televisi pertama di Indonesia yang bernama Televisi Republik Indonesia (TVRI) pada tahun 1962. TVRI menjadi satu-satunya stasiun televisi yang ada di Indonesia pada kisaran tahun 1970-an hingga awal tahun 1990-an. 

Sebelum munculnya televisi swasta seperti pada saat ini, TVRI menjadi satu-satunya televisi andalan masyarakat di Indonesia yang telah lahir pada kisaran tahun 1970-an hingga 1980-an. Beragam acara pun disuguhkan oleh televisi milik pemerintah ini seperti, Aneka Ria Safari, Album Minggu Ini, Selecta Pop, Si Unyil, Kelompemcapir, Berita Daerah, dan Dunia Dalam Berita. 

Dari acara-acara yang disebutkan tadi, hanya Dunia Dalam Berita yang saat ini masih ditayangkan oleh televisi yang berstatus Lembaga Penyiaran Publik ini. TVRI memiliki stasiun cabang yang tersebar di beberapa kota di Indonesia. 

TVRI juga pernah memiliki stasiun cabang di Timor Timur, namun stasiun cabang ini sudah berganti nama menjadi RTTL setelah Timor Timur resmi melepaskan diri dari Republik Indonesia dan mengubah namanya menjadi Timor Leste pada tahun 1999.

27 tahun kemudian, tepatnya tanggal 24 Agustus 1989, stasiun televisi swasta yang bernama Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) resmi berdiri. RCTI merupakan stasiun televisi swasta pertama di Indonesia. 

Meskipun berstatus sebagai televisi swasta, siaran RCTI tetap dimonopoli oleh TVRI saat menyiarkan siaran berita hingga pada pertengahan 1990-an saat RCTI telah memiliki program berita sendiri seperti Nuansa Pagi, Buletin Siang, Seputar Indonesia, dan Buletin Malam. Namun pada saat itu, RCTI masih merelay siaran Dunia Dalam Berita pada jam 9 malam.

Setahun setelah RCTI berdiri, lahirlah stasiun televisi kedua di Indonesia yang bernama Surya Citra Televisi pada tanggal 24 Agustus 1990 di Kota Surabaya. Pada saat awal berdirinya, SCTV masih berlokasi di Surabaya dan melakukan kerjasama programming dengan RCTI yang berada di Jakarta. 

Pada saat SCTV berpindah dari Surabaya ke Jakarta pada tahun 1993, SCTV juga masih melakukan kerjasama dengan RCTI dalam menyiarkan program berita hingga akhirnya SCTV memiliki program berita unggulan Liputan 6 pada tanggal 20 Mei 1996. 

RCTI dan SCTV memang bersaudara pada tahun 1990-an, namun mengapa ya sekarang kok malah menjadi saingan berat untuk mendapatkan penonton? Mungkin karena sudah dimiliki oleh perusahaan yang berbeda. 

RCTI saat ini dimiliki oleh Media Nusantara Citra (MNC), perusahaan yang dimiliki oleh konglomerat Hary Tanoesoedibjo. Perusahaan ini juga membawahi MNC TV (dulunya bernama TPI), dan GTV (dulunya bernama Global TV). 

SCTV saat ini dimiliki oleh Surya Citra Media dan Elang Mahkota Teknologi (Emtek). Perusahaan ini juga membawahi stasiun televisi swasta Indosiar. Meskipun lahir di hari yang sama, RCTI dan SCTV saat ini sudah berada di bawah perusahaan yang berbeda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun