Pada tahun yang sama pula erau memiliki tema acara baru yaitu Erau International Folklore and Art Festival (EIFAF). Â Yaa, festival erau telah naik level, tidak lagi di level kabupaten atau level nasional akan tetapi telah tampil di level internasional.
Kesenian dan tradisi yang beragam baik dalam lingkup kesultanan maupun kesenian yang berkembang di masyarakat secara bergantian diperkenalkan dan ditampilkan kepada para delegasi negara undangan. Tercatat pada perhelatan pertama erau di kancah internasional ada tujuh negara yang diundang untuk unjuk kesenian dan budaya. Mulai dari India, Korea Selatan, Jepang, Bulgaria, Cina, dan Australia.
Masing-masing anggota negara delegasi selama tujuh hari berturut-turut menampilkan kesenian dan warisan budaya mereka diberbagai venue yang sudah disiapkan panitia penyelenggara. Tidak ketinggalan pula para seniman dan tokoh dari tuan rumah ikut unjuk gigi. Mulai dari kesenian tari hudoq, tari gantar, dan tari jepen. Seni teatrikal mamanda yang mirip ludruk dan lenong juga tidak lupa ditampilkan.
Pandemi Covid-19 yang melanda berbagai negara juga berdampak pada pesta adat erau. Tercatat pada tahun 2020 erau batal terlaksana karena melonjaknya angka positif covid-19 di Kukar, khususnya di kota Tenggarong.
Alhamdulillah Wa Syukurillah... pandemi covid-19 perlahan telah berlalu. Rasa suntuk dan bosan pun lambat laun akan pergi karena tahun 2022 ini pesta adat erau akan kembali digelar.
Mengutip korankaltim.com, Erau Adat Pelas Benua 2022 ini berlangsung pada 20 september hingga 3 oktober. Mengangkat tema 'Erau Kutai Lawas, Balik Asal Kutai Lawas. Tunduk Sabda Sang Meruhum' yang mengandung makna di dalam pelaksanaan erau ini dikembalikan ke makna sebelumnya yang memang bersifat sakral dan juga berorientasi pada HUT kota Tenggarong.
Kurang lebih ada 14 jenis kegiatan yang akan digelar. Dari yang bersifat seremonial ala pemerintahan hingga yang bersifat ritual ada kesultanan pada awal pembukaan erau.
Urgensi Erau bagi generasi milenial
Dengan terus  digelar rutin setiap tahun maka pesta adat erau (diharapkan) lestari dan dikenal oleh generasi muda 'milenial'  yang sudah kadung terbius pemikiran dan tradisi ala barat dan korea. Sebenarnya ga salah sih kalo suka yang berbau barat dan korea, toh saya pun suka juga..hehe
Hanya saja jangan sampai kita lupa dengan tradisi dan budaya kita yang ada dan hidup disekitar kita. Terlebih lagi warisan kesenian yang sedemikan banyaknya dan berumur ratusan tahun sudah menunggu untuk dirawat eksistensinya. Yaa minimal kalo kita tidak bisa terjun secara langsung untuk eksis didalamnya paling tidak kita cukup mengenal budaya dan keseniah kita sebagai 'Urang Tenggarong'
Pesta adat erau mengajarkan kita agar kita mengenal dan memahami keragaman adat dan budaya yang ada di nusantara hingga mancanegara.Â