Mohon tunggu...
Nur Qhozali
Nur Qhozali Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo saya merupakan salah satu Mahasiswa Teknik Industri dari UNTAG Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kerja Praktek Teknik Industri: Metode Six Sigma yang Dilakukan Mahasiswa Untag Surabaya

25 Juni 2023   16:26 Diperbarui: 25 Juni 2023   17:01 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Semester 6 Fakultas Teknik Prodi Teknik Industri Bernama Wais Alqorni. Melakukan Kerja Praktek di PT.Nobel Jaya Mandiri Surabaya atau akrab di kenal Nobel Audiology center perusahaan yang bergerak di bidang khusus pendengaran di bagian kerja praktek produksi cetakan telinga yang di peruntukan untuk alat bantu dengar.

Pada kesempatan pembelajaran diluar Universitas atau disebut Kerja Praktek (KP) harapannya dapat terjun ke dunia kerja setelah lulus kuliah, setiap mahasiswa harus memiliki kesiapan dalam menghadapi keprofesianalan pekerjaannya yang sesuai dengan bidang yang dipelajari.

Banyak sekali hal yang menjadi hambatan bagi seseorang yang belum mengalami pengalaman kerja untuk terjun ke dunia pekerjaan, seperti halnya ilmu pengetahuan yang diperoleh di kampus bersifat statis ( pada kenyataannya masih kurang adaptif atau kaku terhadap kegiatan kegiatan dalam dunia kerja yang nyata ), teori yang diperoleh belum tentu sama dengan praktik kerja di lapangan , dan keterbatasan waktu dan ruang yang mengakibatkan ilmu pengetahuan yang diperoleh masih terbatas.

"Pada proses pembelajaran diluar Universitas kami di tuntut untuk menerapkan ilmu yang didapat dari kampus ke lapangan kerja yang mana kami bertujuan untuk menerapkan ilmu Quality control Six sigma di produksi cetakan telinga di Nobel Audiology center. Untuk produksi Cetakan telinga itu banyak jenisnya ada Jenis cetakan telinga untuk alat bantu dengar yang biasa disebut Earmould ada jenis cetakan telinga untuk pelindung telinga dari suara keras yang di sebut Earplug. Yang semua itu di peruntukan untuk telinga.dalam proses produksi terkadang sering terjadi kesalahan dalam produksi atau disebut dengan cacat fisik. 

Dalam produksi cetakan telinga sering terjadi cacat fisik pada proses mencetak daun telinga dan pada proses produksi di lab cetakan telinga seperti cetakan telinga yang gampang retak atau tergores mesin penghalus yang menyebabkan kebocoran terhadap cetakan telinga.

"Untuk itu Mahasiswa Teknik Industri UNTAG Surabaya melakukan Penelitian di Nobel Audiology center untuk menyelesaikan permasalahan Quality control Produksi cetakan telinga.
 Dengan melakukan kerja praktek dan mengumpulkan data sebagai berikut:

wawancara kepada Operator ini dilakukan untuk memperoleh data primer yang berupa data jumlah produk cacat, jenis kecacatan, penyebab cacat produk, serta untuk memperoleh data tentang aliran proses produksi yang berkaitan.
Observasi Dalam ini saya melakukan pengamatan secara langsung terhadap obyek yang akan diteliti pada saat kerja praktek serta memeriksa data dan fakta di lapangan yaitu bagaimana proses produksi berlangsung dan bagaimana pengendalian kualitasnya.
Dokumentasi perusahaan berupa data jumlah produksi, data jumlah produk cacat, data proses produksi (input- proses-output).
Setelah itu Mahasiswa UNTAG melakukan proses penelitian dengan menggunakan Metode Six Sigma. Setelah melakukan hal tersebut di Nobel audiology center ternyata hasil kecacatan nya hanya 0,02% dari produk cetakan telinga yang hal ini kecacatanya masih di bawah 1 %. Dalam hal ini proses Quality control di Nobel Audiology center sangat bagus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun