Mohon tunggu...
nurpuri pujiyanti
nurpuri pujiyanti Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

ilmu komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mekarnya Utopia dan Distopia Dalam "Film The Social Dillema"

15 Juli 2021   21:21 Diperbarui: 27 Juli 2021   12:21 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

 Karena konten internet yang kita buka telah disesuaikan dengan minat kita, sekarang kita hanya akan melihat konten yang kita sukai atau inginkan. Di sinilah kita masuk ke dalam filter bubble, ketika kita merasa bahwa hal yang kita sukai atau pendapat kita tentang sesuatu adalah pendapat umum yang berlaku di masyarakat.

 Kita akan menganggap bahwa pendapat yang tidak sesuai dengan pendapat kita adalah pendapat palsu atau geeks karena kami percaya bahwa orang-orang di internet memiliki pendapat yang sama dengan kami. Faktanya, apa yang terjadi di internet tidak selalu sama dengan di dunia nyata.

 Contoh film ini adalah teori bumi datar. Orang yang suka menggunakan konten teori konspirasi rentan terhadap rekomendasi teori konspirasi lainnya.

 Itulah yang internet secara bertahap membuat kita percaya tanpa kita sadari, baiklah, kita akan masuk ke bagian itu secara lebih rinci nanti.

 4. Kesenjangan antar perbedaan semakin melebar

 Karena masing-masing pihak memiliki gelembung filter sendiri sehingga setiap perbedaan dipukul atau dipukul secara acak, drama dan perselisihan hampir selalu terjadi di media sosial.

 Contoh-contoh yang terjadi di Indonesia sudah sangat sering muncul, mulai dari isu politik seperti pilkada dan pilkada hingga isu sosial seperti penghinaan terhadap SJW atau perdebatan tak berujung tentang feminisme.

 5. Kepunahan Eksistensi Manusia

 Kembali ke topik gelembung filter, perangkap ini seolah-olah kita memiliki alam semesta sendiri, juga dikenal sebagai dunia yang berbeda dari yang lain yang membayangkan, semakin banyak gelembung filter, semakin banyak orang imajinatif hidup di dalamnya. Dunia.

 Karena itu, mungkin ada perselisihan antara bumi bulat dan bumi datar, COVID19 yang berbahaya versus COVID19 yang tidak nyata, dll. Masing-masing pihak, di sisi lain, menganggap pendapat itu bodoh dan tidak masuk akal.

 Contoh lain adalah bahwa bagi banyak orang jumlah suka, komentar, dan pengikut sekarang sangat penting, konfirmasi atau pengakuan oleh orang lain jauh lebih penting daripada menemukan dalam diri kita apa yang kita inginkan dan apa yang kita rasa nyaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun