Mohon tunggu...
Nur Patimah
Nur Patimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1

NIM: 43221120052 | Program Studi: Sarjana Akuntansi | Fakultas: Ekonomi dan Bisnis | Jurusan: Akuntansi | Universitas: Universitas Mercu Buana | Dosen: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Diskursus korupsi pajak: antara res privata dengan res publica

14 Desember 2024   07:38 Diperbarui: 14 Desember 2024   07:38 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia adalah sebuah negara yang berbentuk Republik, pilihan yang mencerminkan nilai-nilai demokrasi dan rasionalitas. Keputusan ini diambil melalui proses historis yang signifikan dalam Sidang BPUKI pada 29 Mei hingga 1 Juni 1945. Dalam sidang tersebut, Dr. Radjiman Wediodiningrat bersama para tokoh pergerakan seperti Moh. Yamin, Moh. Hatta, dan Sutan Syahrir, merumuskan dasar-dasar pemerintahan yang menolak sistem feodalisme dan kerajaan. Pilihan bentuk Republik menggambarkan komitmen bangsa untuk menciptakan pemerintahan yang berlandaskan kesetaraan, demokrasi, dan akal sehat. Lebih jauh, semangat persatuan yang terkandung dalam Sumpah Pemuda 1928 turut memperkuat landasan filosofis bahwa bangsa Indonesia adalah satu kesatuan yang utuh, tidak terpecah oleh garis keturunan atau kasta.

Sebagai sebuah negara, Republik Indonesia memberikan hak dan kewajiban yang seimbang kepada setiap warga negaranya. Warga negara memiliki hak atas keadilan, perlindungan hukum, dan akses terhadap layanan publik. Namun, di sisi lain, mereka juga memiliki kewajiban untuk mematuhi hukum, berkontribusi dalam pembangunan negara, dan membayar pajak. Administrasi publik menjadi tulang punggung dalam mewujudkan hak dan kewajiban ini. Melalui pengelolaan dokumen resmi seperti KTP dan paspor, negara tidak hanya memastikan identitas warga terdaftar dengan baik, tetapi juga menyediakan layanan yang menjamin keberlangsungan kehidupan bernegara. Dengan demikian, administrasi publik tidak sekadar birokrasi, tetapi juga wujud nyata dari kehadiran negara dalam kehidupan rakyatnya.

Di balik itu, negara juga berperan dalam menjaga keseimbangan antara kebebasan individu dan kepentingan kolektif masyarakat. Konsep Res Privata dan Res Publica menjadi dasar penting dalam membangun ruang publik yang sehat. Pajak, misalnya, adalah bentuk kontribusi warga negara yang diambil dari aktivitas ekonomi yang memberikan nilai tambah. Pajak tersebut kemudian didistribusikan untuk membiayai pendidikan, kesehatan, pembangunan infrastruktur, dan berbagai kebutuhan publik lainnya. Dengan begitu, pajak menjadi salah satu cara negara merawat ruang publik dan memastikan kesejahteraan bersama. Proses ini tidak hanya mencerminkan tanggung jawab negara, tetapi juga memperkuat solidaritas sosial di tengah masyarakat.

Selain itu, sistem ekonomi yang digambarkan melalui alur empat sektor---rumah tangga, pemerintah, perusahaan, dan internasional---menunjukkan interaksi yang kompleks namun saling mendukung. Pemerintah memainkan peran sentral dalam mengelola aliran ekonomi ini, baik melalui kebijakan fiskal maupun redistribusi pajak. Hubungan antara sektor-sektor tersebut menunjukkan bahwa ekonomi bukan hanya tentang keuntungan, tetapi juga tentang bagaimana setiap elemen masyarakat bekerja sama untuk menciptakan keseimbangan dan kemakmuran.

Dengan demikian, sebagai sebuah Republik, Indonesia hadir untuk memastikan bahwa nilai-nilai demokrasi, keadilan, dan persatuan terus terjaga. Negara tidak hanya berfungsi sebagai pengelola, tetapi juga sebagai penjaga semangat kebersamaan yang menjadikan rakyatnya bagian integral dari proses pembangunan. Pilihan menjadi Republik bukan hanya keputusan historis, melainkan sebuah tekad untuk menciptakan kehidupan yang adil dan bermartabat bagi semua warganya.

Modul Prof Apollo
Modul Prof Apollo

Pajak menjadi salah satu fondasi utama dalam kehidupan bernegara, mencerminkan peran negara sebagai pengelola keadilan sosial dan ekonomi. Melalui pajak, negara mampu mengumpulkan sumber daya dari berbagai aktivitas yang menghasilkan nilai ekonomi. Sumber daya ini tidak hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan finansial negara, tetapi juga didistribusikan secara adil untuk mendukung keberlanjutan ruang publik. Dalam proses ini, pajak menjadi lebih dari sekadar angka dalam laporan keuangan; ia adalah wujud nyata dari solidaritas dan tanggung jawab bersama yang menghubungkan individu dengan masyarakat.

Pentingnya pajak terlihat jelas dalam siklus ekonomi empat sektor: rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan internasional. Pajak yang berasal dari rumah tangga dan perusahaan memungkinkan pemerintah untuk membiayai layanan publik seperti kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur. Dana yang terkumpul ini tidak hanya kembali kepada masyarakat dalam bentuk barang dan jasa, tetapi juga menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Lebih jauh, hubungan antarnegara melalui perdagangan internasional pun diperkuat oleh kebijakan pajak yang cermat, menjadikan pajak sebagai instrumen strategis dalam membangun perekonomian global yang berkeadilan.

Namun, pajak tidak hanya berbicara soal angka. Ia memiliki dimensi etis yang menempatkannya sebagai salah satu elemen penting dalam menjaga harmoni antara hak individu dan tanggung jawab kolektif. Di sini, konsep res privata dan res publica menjadi relevan, di mana negara bertugas menjaga keseimbangan antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum. Filsafat Kantian dan utilitarianisme memberikan pandangan bahwa membayar pajak adalah tanggung jawab moral yang harus dipenuhi oleh setiap individu sebagai bagian dari masyarakat. Pajak menjadi simbol solidaritas, menciptakan ruang publik yang dapat diakses oleh semua orang tanpa kecuali.

Lebih jauh lagi, dalam konteks penghitungan pengeluaran agregat, pajak berperan dalam menentukan keseimbangan ekonomi. Dengan rumus AE=C+I+G+NXAE = C + I + G + NX, terlihat bahwa pengeluaran pemerintah (G) yang didukung oleh pajak menjadi salah satu komponen utama dalam menjaga stabilitas ekonomi. Ketika pemerintah meningkatkan pengeluarannya untuk mendanai pembangunan, dampaknya tidak hanya dirasakan oleh individu, tetapi juga oleh perusahaan dan sektor internasional. Hal ini menunjukkan bahwa pajak adalah elemen penting dalam menjaga keberlanjutan sistem ekonomi, baik di tingkat nasional maupun global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun