Selain itu, dalam kolaborasi akademik, seorang sarjana harus berperilaku dengan cara yang adil dan setara terhadap rekan sejawat, mahasiswa, dan semua pihak yang terlibat. Setiap individu harus dihargai atas kontribusi mereka, dan tidak boleh ada diskriminasi atau manipulasi dalam pembagian hasil penelitian atau penghargaan akademik.
3. Berperan Aktif dalam Menegakkan Etika Akademik
Seorang sarjana yang mempraktikkan prinsip moral Kantian tidak hanya bertanggung jawab atas tindakan mereka sendiri, tetapi juga berperan aktif dalam menjaga etika di lingkungan akademik mereka. Ini bisa mencakup berbagai tindakan, seperti:
- Melaporkan pelanggaran etika: Jika seorang sarjana menyaksikan pelanggaran etika, seperti plagiarisme atau manipulasi data, mereka memiliki kewajiban moral untuk melaporkannya kepada pihak berwenang di institusi mereka. Dalam etika Kantian, berdiam diri terhadap pelanggaran moral sama saja dengan mendukung tindakan tersebut.
- Mendorong budaya akademik yang jujur: Sarjana yang berintegritas harus berusaha menciptakan lingkungan akademik yang menghargai kejujuran, keterbukaan, dan tanggung jawab. Ini bisa dilakukan melalui pengajaran yang menekankan pentingnya etika, serta memberikan contoh nyata dalam tindakan sehari-hari.
4. Membimbing Mahasiswa dengan Integritas
Dalam peran sebagai pengajar atau pembimbing, sarjana memiliki tanggung jawab besar untuk memberikan teladan dan bimbingan etis kepada mahasiswa. Prinsip Kantian mengenai moralitas yang didasarkan pada hukum universal juga berlaku di sini.Â
Seorang dosen atau pembimbing yang baik harus selalu bertindak dengan cara yang dapat mereka anjurkan kepada mahasiswa mereka. Jika mereka mengajarkan pentingnya integritas, mereka harus mempraktikkannya dalam tindakan mereka sendiri.
Membimbing mahasiswa dengan integritas juga berarti memberikan bimbingan yang adil, memberikan pengakuan yang pantas untuk kontribusi mahasiswa, serta membantu mahasiswa menghindari kesalahan etis dalam penelitian mereka.Â
Ini juga berarti tidak menggunakan posisi sebagai dosen atau pembimbing untuk mengeksploitasi mahasiswa, tetapi selalu memperlakukan mereka dengan martabat dan penghormatan.
5. Melakukan Refleksi Diri dan Evaluasi Terhadap Tindakan Sendiri
Salah satu aspek terpenting dari etika Kantian adalah refleksi diri. Seorang sarjana yang ingin hidup sesuai dengan prinsip moral Kantian harus selalu mengevaluasi tindakan mereka sendiri dan bertanya pada diri sendiri apakah tindakan tersebut sesuai dengan prinsip yang dapat diterima secara universal.Â
Misalnya, ketika menghadapi dilema etika dalam penelitian, seorang sarjana harus bertanya: "Apakah saya akan merasa nyaman jika semua peneliti lain bertindak dengan cara yang sama dalam situasi ini?"