Mohon tunggu...
Nur Patimah
Nur Patimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1

NIM: 43221120052 | Program Studi: Sarjana Akuntansi | Fakultas: Ekonomi dan Bisnis | Jurusan: Akuntansi | Universitas: Universitas Mercu Buana | Dosen: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Integritas Sarjana dan Aplikasi Moral Kantian

18 Oktober 2024   21:41 Diperbarui: 18 Oktober 2024   21:42 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam dunia akademik, khususnya terkait dengan integritas sarjana, rumusan ini sangat relevan. Seorang sarjana harus bertindak berdasarkan prinsip kejujuran dan transparansi dalam setiap kegiatan akademiknya. Jika seorang peneliti memutuskan untuk memanipulasi data demi hasil penelitian yang menguntungkan, mereka harus mempertimbangkan apa yang akan terjadi jika semua peneliti melakukan hal yang sama. Tentu saja, jika semua peneliti memanipulasi data, dunia ilmu pengetahuan akan hancur, karena hasil penelitian tidak lagi dapat dipercaya.

Dengan demikian, integritas dalam penelitian akademik sesuai dengan prinsip imperatif kategoris Kant yang pertama. Sarjana harus mengadopsi prinsip-prinsip yang tidak hanya menguntungkan bagi dirinya sendiri tetapi juga bisa diterima oleh komunitas akademik secara universal. Hanya dengan cara ini, sarjana dapat berkontribusi secara positif terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan tetap berada dalam jalur moral yang benar.

2. Imperatif Kategoris Kedua: Memperlakukan Manusia Sebagai Tujuan, Bukan Sarana

Rumusan kedua dari Kant berbunyi: "Bertindaklah sedemikian rupa sehingga Anda selalu memperlakukan umat manusia entah di dalam pribadi Anda maupun di dalam pribadi setiap orang lain sekaligus sebagai tujuan, bukan sebagai sarana belaka." Ini berarti bahwa setiap individu harus diperlakukan sebagai tujuan akhir, bukan sebagai alat atau sarana untuk mencapai tujuan pribadi.

Dalam konteks ini, Kant menekankan pentingnya menghargai martabat manusia. Setiap manusia memiliki nilai yang melekat sebagai individu yang rasional, dan oleh karena itu, tidak boleh digunakan atau dieksploitasi hanya untuk mencapai tujuan pribadi seseorang. Sebagai contoh, seseorang tidak boleh memanfaatkan orang lain untuk keuntungan finansial tanpa memperhatikan hak-hak dan kepentingan orang tersebut.

Dalam konteks akademik, prinsip ini sangat penting dalam menjaga integritas dan etika penelitian. Misalnya, dalam penelitian ilmiah, partisipan penelitian harus selalu diperlakukan dengan hormat. Mereka bukan sekadar objek penelitian, tetapi manusia dengan hak yang harus dihormati. Ini berarti sarjana harus mendapatkan persetujuan yang diinformasikan dari setiap partisipan, menjelaskan tujuan penelitian, dan memberikan pilihan kepada mereka untuk terlibat atau tidak. Mengabaikan prinsip ini dan memperlakukan manusia hanya sebagai alat untuk mencapai hasil penelitian merupakan pelanggaran serius terhadap etika akademik.

Penerapan rumusan ini juga terlihat dalam hubungan antara pengajar dan mahasiswa. Pengajar yang berintegritas tidak boleh memanfaatkan mahasiswa hanya untuk memenuhi tuntutan publikasi atau penelitian mereka sendiri. Sebaliknya, mereka harus menghormati hak-hak mahasiswa dan memberikan bimbingan yang tulus untuk membantu pengembangan intelektual dan pribadi mahasiswa. Dalam hal ini, pengajar harus melihat mahasiswa sebagai individu yang memiliki tujuan dan bukan sekadar alat untuk mencapai ambisi akademik mereka sendiri.

Mengapa Prinsip-Prinsip Ini Penting dalam Integritas Akademik?

Etika Kantian sangat penting dalam menjaga integritas sarjana karena berfokus pada tindakan moral yang dilakukan dengan niat yang benar dan penghormatan terhadap martabat manusia. Dalam dunia akademik, di mana integritas sering kali diuji oleh tekanan untuk mencapai hasil cepat, menghasilkan publikasi, atau mencapai posisi lebih tinggi, prinsip-prinsip moral ini menjadi panduan penting.

  1. Kejujuran dan Transparansi: Salah satu pilar utama integritas akademik adalah kejujuran dalam pengumpulan, analisis, dan pelaporan data. Etika Kantian mendukung ini melalui prinsip universalitas, di mana setiap tindakan harus dapat diterima sebagai norma universal. Manipulasi data atau plagiarisme tidak dapat diterima sebagai tindakan moral karena jika dilakukan oleh semua orang, integritas ilmu pengetahuan akan runtuh.

  2. Penghormatan Terhadap Subjek Penelitian: Seperti yang telah dijelaskan dalam imperatif kategoris kedua, perlakuan terhadap partisipan penelitian harus berdasarkan pada penghormatan terhadap hak dan martabat mereka. Hal ini mencakup mendapatkan persetujuan yang diinformasikan, memberikan perlindungan yang memadai, dan memperlakukan setiap partisipan sebagai tujuan akhir, bukan sarana untuk mencapai hasil penelitian.

  3. Penghormatan Terhadap Karya Ilmiah Orang Lain: Dalam komunitas akademik, memberikan kredit yang tepat kepada karya orang lain sangatlah penting. Sarjana harus menghormati karya ilmiah orang lain melalui sitasi yang benar, tidak mengambil keuntungan dari ide orang lain tanpa memberikan pengakuan yang semestinya. Ini adalah aplikasi langsung dari prinsip moral Kant tentang penghormatan terhadap martabat manusia, di mana karya intelektual merupakan bagian dari martabat individu yang harus dihargai.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun