Mohon tunggu...
Nur Patimah
Nur Patimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1

NIM: 43221120052 | Program Studi: Sarjana Akuntansi | Fakultas: Ekonomi dan Bisnis | Jurusan: Akuntansi | Universitas: Universitas Mercu Buana | Dosen: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Praktik Stoicisme, Membedakan Antara Fortuna vs Virtue Untuk Menjadi Sarjana Unggul dan Profesional

20 September 2024   22:29 Diperbarui: 20 September 2024   22:31 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Modul Dr. Apollo
Modul Dr. Apollo

Stoicisme adalah pilihan yang sangat efektif sebagai pendekatan filosofi hidup, termasuk dalam konteks pendidikan, karena nilai-nilai dan prinsip-prinsipnya menawarkan panduan yang solid untuk menghadapi tantangan dan memaksimalkan potensi.

Untuk menjadi sarjana unggul dan profesional, langkah pertama yang perlu diambil adalah membedakan antara Fortuna (hal-hal yang di luar kendali kita) dan Virtue (hal-hal yang bisa kita kendalikan). Dalam filosofi Stoicisme, perbedaan ini sangat penting untuk mengembangkan ketenangan, kebijaksanaan, dan keunggulan pribadi.

Berikut adalah langkah-langkah praktis yang dapat diambil untuk membedakan antara Fortuna dan Virtue, serta bagaimana menerapkannya dalam kehidupan akademis untuk mencapai keunggulan:

1. Identifikasi Hal-hal yang di Luar Kendali (Fortuna)

Fortuna mewakili faktor-faktor yang tidak bisa kita kendalikan, seperti keberuntungan, nasib, hasil dari usaha, atau opini orang lain. Di dunia pendidikan, ada banyak aspek yang masuk ke dalam kategori ini.

Langkah-langkah:

  • Cermati situasi yang Anda hadapi: misalnya, apakah hasil ujian, evaluasi dosen, atau lingkungan eksternal seperti kondisi keluarga atau keadaan ekonomi memengaruhi kehidupan akademik Anda? Ini adalah hal-hal yang Anda tidak bisa kendalikan sepenuhnya.
  • Terima hal-hal tersebut sebagai bagian dari perjalanan hidup. Jangan menghabiskan energi Anda untuk merasa frustrasi atau khawatir tentang hal-hal yang tidak bisa Anda ubah, seperti sistem pendidikan, kebijakan kampus, atau hasil yang sudah terjadi.
  • Contoh dalam dunia pendidikan: Anda tidak bisa mengontrol nilai yang diberikan dosen, tetapi Anda bisa mengontrol bagaimana Anda mempersiapkan diri sebelum ujian atau tugas. Fokus pada upaya yang Anda berikan.

2. Fokus pada Hal-hal yang Bisa Dikendalikan (Virtue)

Virtue dalam Stoicisme merujuk pada kebajikan, kualitas internal, dan kemampuan kita untuk mengendalikan respons kita terhadap situasi. Virtue adalah tentang pengendalian diri, kebijaksanaan, keadilan, dan keberanian.

Langkah-langkah:

  • Kenali tindakan yang berada dalam kendali Anda, seperti cara Anda belajar, usaha yang Anda berikan, bagaimana Anda mengelola waktu, dan bagaimana Anda merespons tantangan akademis.
  • Kembangkan kebajikan utama yang diajarkan dalam Stoicisme, yaitu kebijaksanaan (wisdom), keberanian (courage), keadilan (justice), dan pengendalian diri (temperance). Ini adalah kualitas-kualitas yang dapat Anda kembangkan melalui latihan sehari-hari.
  • Contoh dalam dunia pendidikan: Anda tidak bisa mengendalikan apakah Anda diterima di universitas tertentu, tetapi Anda bisa mengendalikan persiapan Anda untuk ujian masuk atau kemampuan Anda dalam belajar secara konsisten.

3. Latih Pemisahan antara Sensasi dan Emosi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun